Posts

Showing posts from January, 2022

JENIS -JENIS PERTUMBUHAN PADA MANUSIA

Image
  Jenis – jenis Pertumbuhan Pada dasarnya, jenis pertumbuhan dapat dibagi menjadi dua, yaitu pertumbuhan yang bersifat linier dan pertumubuhan massa jaringan. Dari sudut pandang antropometri, kedua jenis pertumbuhan ini mempunyai arti yang berbeda. Pertumbuhan linier menggambarkan  status gizi yang dihubungkan pada masa lampau dan pertumbuhan masa jaringan menggambarkan status gizi yang dihubungkan pada masa sekarang saat pengukuran. Pertumbuhan linier Bentuk ukuran linier adalah ukuran yang berhubungan dengan panjang badan, lingkar dada, dan lingkar kepala. Ukuran linier yang rendah biasanya menunjukan keadaan gizi yang kurang akibat kekurangan energi dan protein yang diderita waktu lampau. Ukuran linier yang paling sering digunakan adalah tinggi atau panjang badan.   Pertumbuhan masa jaringan Bentuk dan ukuran masa jaringan adalah masa tubuh. contoh ukuran massa jaringan adalah berat badan, lingkar lengan atas (LILA), dan tebal lemak bawah kulit. Apabila ukuran ini rendah

FAKTOR LINGKUNGAN DAPAT BERPENGARUH TERHADAP PERTUMBUHAN ANAK

Image
  Faktor Yang Mempengaruhi Lingkungan Pascanatal Kondisi janin pada saat pranatal sangat bergantung pada kondisi ibu. Berbeda dengan pada saat pascanatal, kondisi bayi banyak sekali dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Masa perinatal merupakan masa rawan dalam peroses tumbuh kembang anak, khususnya pertumbuhan otak. Masa perinatal adalah masa anatar 28 minggu dalam kandungan sampai 7 hari setelah dilahirkan. Faktor lingkungan pascanatal yang berpengaruh terhadap pertumbuhan anak yaitu lingkungan biologis, lingkungan fisik, faktor psikososial dan faktor keluarga serta adat istiadat. Lingkungan biologis yang berpengaruh terhadap pertumbuhan adalah ras, jenis kelamin, umur, gizi, perawatan kesehatan, kepekaan terhadap penyakit, penyakit kronis, dan fungsi metabolisme yang saling terikat satu dengan yang lain. Perbedaan ras dapat mempengaruhi perbedaan pertumbuhan seseorang. Bangsa erofa mempunyai pertumbuhan somatik lebih tinggi daripada bangsa asia. Faktor yang dominan mempengaruhi pe

FAKTOR LINGKUNGAN DAPAT MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN

Image
  Faktor lingkungan sangat menentukan tercapainya proses genetik yang optimal. Apabila kondisi lingkungan kurang mendukung atau jelek, potensi genetik yang optimal tidak akan tercapai. Lingkungan ini meliputi lingkungan “bio-fisiko-psikososial” yang akan memeperngaruhi setiap individu mulai dari masa konsepsi sampai akhir hayatnya.             Secara garis besar, faktor lingkungan dapat dibagi menjadi duaa, yaitu faktor pranatal dan lingkungan pascanatal. Faktor lingkungan pranatal adalah faktor lingkungan yang mempengaruhi anak pada waktu masih di dalam kandungan. Faktor lingkungan pascanatal adalah faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan setelah lahir. 

FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI KONDISI IBU HAMIL

Image
  Pengaruh Radiasi, Infeksi Dan Stress Bagi Ibu Hamil Pengaruh radiasi pada bayi sebelum berusia 18 minggu dapat mengakibatkan kematian, kerusakan otak, mikrosefali, atau cacat bawaan lainnya. Dibelahan dunia seperti dihirosima, nagasaki, dan chernoby adalah daerah yang penuh radiasi akibat bom atom dan bocornya pipa gas beracun atau radiasi tinggi. Efek dari radiasi ini dapat mengakibatkan cacat bawaan pada anak. Cacat bawaan juga dapat disebabkan oleh infeksi intrauterin, dan jenis infeksi lain yang menyebabkan penyakit pada janin adalah varisela, malaria, HIV, virus hepatitis, dan virus influenza. Sebaiknya ibu hamil menghindari stress. Ketenangan kejiwaan yang didukung oleh lingkungan keluarga, akan menghasilkan janin yang baik. Ibu hamil yang mengalami stress akan memengaruhi tumbuh kembang janin, yaitu berupa cacat bawaan  dan kelainan kejiwaan. 

FAKTOR GENETIK DAPAT MEMPENGARUHI PROSES PERTUMBUHAN

Image
  Soetjiningsih (1998) mengungkapkan bahwa faktor genetik merupakan modal dasar mencapai hasil proses pertumbuhan. Melalui genetik yang berada di dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Hal ini ditandai dengan intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat sensitivitas terhadap rangsangan, umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang.              Faktor internal (genetik) antara lain termasuk beberapa faktor bawaan  yang normal dan patologis, jenis kelamin, obstetrik, dan ras atau suku bangsa. Apabila potensi genetik ini dapat berinteraksi dalam lingkungan yang baik dan optimal, akan menghasilkan pertumbuhan yang optimal pula. Gangguan pertumbuhan dinegara maju lebih sering diakibatkan oleh faktor genetik ini. Dinegara berkembang gangguan pertumbuhan selain dipengaruhi oleh gangguan genetik juga dipengaruhi oleh lingkungan yang tidak memungkinkan seseorang tumbuh secara optimal. 

PENGERTIAN PERKEMBANGAN PADA TUBUH MANUSIA

Image
Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil proses pematangan. Adapula yang mendefinisikan bahwa perkembangan adalah penampilan kemampuan (skill) yang diakibatkan oleh kematangan sistem saraf pusat, khususnya diotak . Mengukur perkembangan tidak dapat diukur dengan menggunakan antropometri, tetapi seperti yang telah disebutkan diatas bahwa pada anak yang sehat perkembangan yang searah (paralel) dengan pertumbuhannya. Perkembangan menyangkut adanya proses diferensiasi sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsi didalamanya termasuk pula perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan lebih menekankan pada aspek fisik sedangkan perkembangan pada aspek pematangan fungsi or

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN PADA MASA PUBERTAS

Image
  Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan perubahan dalam jumlah ukuran, dan fungsi tingkat sel, organ maupun individu, yang diukur dengan ukuran  berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter) umur tulang dan keseimbangan metabolisme (retensi kalium dan nitrogen tubuh).  pertumbuhan adalah peningkatan secara bertahap dari tubuh, organ, dan jaringan dari masa konsepsi sampai remaja. Bukti menunjukan bahwa kecepatan pertumbuhan berbeda setiap tahapan kehidupan karena dipengaruhi oleh kompleksitas dan ukuran organ serta rasio otot dengan lemak tubuh. kecepatan masa pertumbuhan pada maasa pubertas sangat cepat dalam hal tinggi badan yang ditandai dengan perubahan otot, lemak dan perkembangan oragan yang diikuti oleh perkembangan hormon seks. Pertumbuhan yang optimal sangat dipengaruhi oleh potensi biologis. Tingkat pencapaian fungsi biologis seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan “bio-fisiko-psikososial

CIRI CIRI KOLOSTRUM

Image
  Komposisi ASI menurut stadium laktasi Stadium laktasi terdiri dari tiga tingkatan, yaitu kolostrum, air susu masa transisi, dan air susu masa matur. Kolostrum merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar mamae. Kolostrum ini berlangsung sekitar 3 sampai 4 hari setelah ASI pertama kali keluar. Karakteristik kolostrum 1.       Cairan ASI ini lebih kental dan berwarna lebih kuning daripada ASI matur 2.       Lebih banyak mengandung protein, dengan protein utamanya adalah gamma globulin 3.       Lebih banyak mengandung antibodi dibandingkan ASI matur, dan dapat memberikan perbandingan  pada bayi sampai usia 6 bulan pertama. 4.       Kadar karbohidrat dan lemak lebih rendah  daripada ASI matur 5.       Lebih tinggi mengandung mineral terutama natrium dibandingkan ASI yang matur. 6.       Total energinya hanya 58 kalori/100 ml kolostrum 7.       Vitamin larut lemak lebih tinggi dibandingkan ASI matur, sedangkan vitamin larut air dapat lebih tinggi atau renda

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMPOSISI ASI

Image
                                                                         Komposisi Air Susu Ibu Komposisi ASI tidak konstan dan tidak sama dari waktu ke waktu. Beberapa faktor yang mempengaruhi komposisi ASI adalah : 1.       Stadium laktasi  Stadium laktasi terdiri dari tiga tingkatan, yaitu kolostrum, air susu masa transisi, dan air susu masa matur. Kolostrum merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar mamae. Kolostrum ini berlangsung sekitar 3 sampai 4 hari setelah ASI pertama kali keluar. 2.       Ras Suku bangsa (ras) juga mempengaruhi susunan zat gizi dari ASI. Hal ini disebabkan oleh keadaan ekonomi dan budaya. Kebiasaan makan dan pola hidup ibu-ibu disetiap negara tidaklah sama. Perbedaan yang paling nyata adalah kadar lemak dan beberapa vitamin dan mineral penting. 3.       Keadaan Gizi 4.       Diet Beberapa penelitian menyatakan bahwa konsumsi protein yang baik pada ibu menyusui dapat meningkatkan konsentrasi protein ASI. demikian juga untuk kadar lemak, vit

DAFTAR KANDUNGAN ZAT GIZI PADA JAJANAN

Image
  Daftar Kandungan Zat Gizi Makanan Jajanan (DKGJ) DKGJ adalah daftar yang memuat angka-angka kandungan zat gizi berbagai jenis makanan jajanan. Hardinsyah dan Dodik Briawan (1990) telah membuat rangkuman bebrbagai jenis makanan jajanan yang khas dijumpai diberbagai daerah di Indonesia. Akan tetapi, baru sebagian kecil dari keanekaragaman makanan jajanan tersebut yang telah dianalisis kandungan zat gizinya. Rangkuman tersebut diperoleh dari berbagai sumber hasil penelitian. Daftar kandungan zat makanan jajanan (DKGJ) dibuat sendiri, tanpa digabung dengan DKBM yang sudah ada. Pemisahan ini dilakukan dengan alasan sebagai berikut : 1.       Makanan jajanan merupakan campuran dari berbagai bahan makanan yang dianalisis secara bersamaan dalam bentuk olahan 2.       Dalam DKGJ susunan zat-zat gizi tercantum dalam satuan gram. bagian yang dapat dimakan (BDD), menurut ukuran rumah tangga masing-masing (buah, bungkus, potong, iris, porsi dan sebagainya), sehingga tidak perlu lagi dicantu

POLA PANGAN HARAPAN

Image
    Tingkat Konsumsi Untuk klasifikasi tingkat konsumsi kelompok/ rumah tangga atau perorangan, belum ada standar yang pasti. Berdasarkan Buku Pedoman Petugas Gizi Puskesmas Depkes RI (1990), klasifikasi tingkat konsumsi dibagi menjadi empat dengan cut of point masing-masing sebagai berikut : Baik     : > 100% AKG Sedang : 80-99% AKG Kurang : 70-80% Defisit : <70% SKOR POLA PANGAN HARAPAN (PPH) Hasil pengukuran konsumsi, selain untuk mengetahui tingkat konsumsi zat gizi masyarakat, juga dapat digunakan untuk mengetahui skor mutu konsumsi makanan masyarakat yang dapat digunakan untuk menilai keankaragaman dan keseimbangan pangan yaitu pola pangan harapa (PPH). Berdasarkan renstra kementerian pertanian tahun 2010, skor pola pangan harapan (PPH) penduduk indonesia diharapkan meningkat dari 86,4 pada tahun 2010 menjadi 93,3 pada tahun 2014. Semakin tinggi skor PPH konsumsi pangan semakin beragam dan begizi seimbang. Jika skor konsumsi pangan mencapai 100, wilayah ter

PENGERTIAN DAFTAR KOMPOSISI BAHAN MAKANAN

Image
  Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) memuat susunan kandungan zat-zat gizi berbagai jenis bahan makanan. Zat gizi tersebut meliputi energi, protein, lemak, karbohidrat, beberapa mineral penting (kalsium, besi) dan vitamin (Vitamin A, B, Niasin, dan C). Dalam melakukan analisis zat gizi makanan yang dikonsumsi masyarakat suatu daerah , seharusnya menggunakan DKBM yang memuat analisis bahan makanan setempat. Akan tetapi sampai saat ini belum tersedia DKBM yang dimaksud. Untuk itu dapat digunakan DKBM yang dikeluarkan oleh Direktorat Gizi Depkes RI sebagi patokan. Selain itu, perlu dipahami bahwa angka-angka kandungan zat gizi dalam bahan makanan setiap tempat tidaklah sama. Perbedaan perbedaan tersebut disebabkan oleh faktor keadaan tanah, cara budidaya, varietas, tingkat kematangan, cara pengolahan, cara penyimpanan dan sebagainya. Kelebihan fakotr DKBM adalah dapat digunakan secara praktis, namun demikian, DKBM ini memiliki kelemahan, anta

ANALISIS DATA HASIL PENGUKURAN KONSUMSI MAKANAN

Image
Pengolahan tahap pertama yang dilakukan adalah konversi dari ukuran rumah tangga kedalam ukuran berat (gram) atau dari satuan harga ke satuan berat. Dalam melakukan konversi tersebut diperlukan berbagai daftar, antara lain ; 1.       Bagian konversi yang dapat dimakan (BDD) 2.       Daftar konversi berat mentah masak (DKMM) 3.       Daftar konversi penyerapan minyak (DKMPM) 4.       Daftar ukuran rumah tangga (DURT) 5.       Daftar bahan makanan penukar (DBMP) 6.       Taksiran konsumsi ASI (Air Susu Ibu) Analisis data hasil survei konsumsi dapat dilakukan dengan cara komputerisasi atau secara manual. Pada buku ini hanya dibahs mengenai  analisis yang dikonsumsi oleh reponden, dilakukan perhitungan nilai gizi dan bahan makanan tersebut. Analisis kandungan zat gizi dilakukan dengan menggunakan Daftar Konsumsi Bahan Makanan (DKBM), Daftar kandungan Zat Gizi Makanan Jajanan (DKGJ), dan pedoman komposisi Air Susu Ibu (ASI)

ANGKA KECUKUPAN GIZI DI INDONESIA

Image
  Tingkat Kecukupan Energi dan Zat Gizi Untuk menilai tingkat konsumsi makanan (energi dan zat gizi), diperlukan suatu standar kecukupan yang dianjurkan  atau Recomended Dietary Allowance (RDA)  untuk populasi yang diteliti. Untuk Indonesia, Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang digunakan secara nasional saat ini adalah hasil Widyakarya-Nasional Pangan dan Gizi XI tahun 2012, yaitu pada Permenkes No. 75 tahun 2013 tentang Angka Kecukupan  Gizi (AKG) yang dianjurkan bagi bangsa Indonesia. Dasar penyajian AKG : 1.       Kelompok umur 2.       Jenis kelamin 3.       Tinggi badan 4.        Berat badan 5.       Kondisi khusus Dalam Permenkes No.75 tahun 2013 tentang angka kecukupan gizi (AKG) yang dianjurkan bagi bangsa indonesia, telah dicantumkan lebih banyak tambahan zat gizi yang penting, khususnya zat gizi mikro (vitamin dan mineral ), antara lain : Protein, Karbohidrat, Lemak, Serat, Air, Vitamin (vitamin A, D, C,K,B (B1,B2,B3,B5,B6,B12), Asam folat, Biotin, Fosfor, Kolin,

KEBUTUHAN ASI DALAM SEHARI UNTUK ANAK

Image
  Taksiran Konsumsi ASI (Air Susu Ibu)  Seringkali penelitian konsumsi makanan dilakukan pada anak usia dibawah lima tahun untuk mengetahui hubungan antara konsumsi dengan status gizi. Khususnya untuk anak usia dibawah 2 tahaun. Biasanya selain makan makanan juga masih minum ASI yang dikonsumsi anak tersebut. Menurut penelitian Jansen (1960) di Biak, volume ASI akan menurun seiring waktu (usia anak), yaitu : ·          Tahun pertama : volume ASI berkisar 400-700 ml/24 jam ·          Tahun kedua : volume ASI berkisar 200-400 ml/24 jam ·          Setelah itu : volume ASI sekitar 200 ml/24 jam Selain itu, berdasarkan penelitian Bailey K.V di new Guinea (1965), ditemukan bahwa dengan kenaikan jumlah anak terjadi perubahan terhadap volume ASI yang dihasilkan, seperti berikut : ·          Anak pertama : jumlah ASI 580 ml/hari ·          Anak kedua : jumlah ASI 645 ml/hari ·          Anak ketiga : jumlah ASI 602 ml/hari ·          Anak keempat : jumlah ASI 650 ml/hari ·         

KARAKTERISTIK ASI MATUR DAN MASA PERALIHAN

Image
  Air susu masa peralihan adalah peralihan dari kolostrum sampai menjadi matur. ASI peralihan berlangsung dari hari keempat sampai hari kesepuluh dari masa lakstasi. Pendapat lain menyatakan bahwa peralihan mulai hari keempat sampai minggu ketiga atau keempat. Karakteristik ASI masa peralihan 1.       Kadar protein lebih rendah, sedangkan kadar lemak dan karbohidarat semakin tinggi dibandingkan kolostrum 2.       Volumenya semakin lebih tinggi daripada kolostrum Asi Matur adalah Asi yang disekresi pada hari kesepuluh atau setelah minggu ketiga   ssampai keempat, dan seterusnya. Komposisi ASI masa ini relatif konstan. Karakteristik ASI matur 1.       Cairan berwarna putih kekuning-kuningan 2.       Tidak menggumpal jika dipanaskan 3.       Ph 6,6-6,9 4.       BJ 1,026-1,036 5.       Terdapat faktor antimikroba 6.       Kadar air dalam ASI matur :88 g/100 ml 7.       Volume ASI matur antara 300 dan 850 ml/24 jam  

PENGERTIAN UKURAN RUMAH TANGGA

Image
  Ukuran Rumah Tangga (URT) Ukuran rumah tangga adalah satuan jumlah bahan makanan atau makanan yang dinyatakan  dalam ukuran peralatan yang digunakan dirumah tangga sehari-hari, seperti piring, sendok, gelas, potongan, buah, ikat dan sebagainya. Daftar URT digunakan  dalam menaksirkan jumlah bahan makanan jika ingin mengonversi dari URT kedalam ukuran berat (gram) dan ukuran volume (liter). Pada umumnya URT untuk setiap daerah dan rumah tangga berbeda-beda. Oleh sebab itu, sbeleum menggunakan daftar URT perlu dilakukan koreksi sesuai dengan  URT yang digunakan. Terutama untuk ukuran-ukuran potong, buah, butir, iris, bungkus, biji, batang, ikat dan lain-lainnya, sehingga informasi dan pencatatan harus dilengkapi dengan besar/kecil ukuran bahan makanan atau makanan tersebut. Daftar Bahan Makanan Penukar Daftar bahan makanan penukar adalah daftar bahan makanan dengan kandungan zat gizi yang relatif sama antara URT dan ukuran berat pada berbagai golongan bahan makanan sehingga masin

KONVERSI BAHAN MENTAH MASAK DAN PENYERAPAN MINYAK

Image
  Konversi Bahan Mentah Masak (KMM)  Dalam melakukan pengukuran konsumsi makanan sering dijumpai makanan dalam bentuk olahan (masak), bahkan seringkali jenis makanan jadi tersebut tidak ditentukan dalam daftar komposisi makanan jajan (DKGJ). Untuk mengatasi masalah dapat dihitung dengan mengkonversikan mkanan olahan tersebut dalam bentuk bahan makanan (mentah). Daftar Konversi mentah masak (DKMM) yang dibuat oleh puslitbang Gizi Bogor (1974) memuat faktor konversi untuk beberapa makanan olahan.   Konversi Penyerapan Minyak Proses pengolahan dan pemasakan bahan makanan banyak berpengaruh terhadap kandungan zat gizi bahan makanan tersebut, terutama vitamin dan mineral. Tingkat kehilangan zat gizi dipengaruhi berbagai faktor, seperti pemasakan, pencucian, penggilingan, kontak dengan udara, dan sebagainya. Data mengenai komposisi zat gizi bahan makanan yang berhubungan dengan berbagai proses pengolahan tersebut belum cukup tersedia. Oleh sebab itu, perlu dipahami bahwa angka-angka

BAGIAN KONVERSI YANG DAPAT DIMAKAN (BDD)

Image
Faktor konversi Setelah data konsumsi diperoleh, pengolahan tahap pertama yang dilakukan adalah konversi dari ukuran rumah tangga kedalam ukuran berat (gram) atau dari satuan harga ke satuan berat. Dalam melakukan konversi tersebut diperlukan berbagai daftar, antara lain ; 1.       Bagian konversi yang dapat dimakan (BDD) 2.       Daftar konversi berat mentah masak (DKMM) 3.       Daftar konversi penyerapan minyak (DKMPM) 4.       Daftar ukuran rumah tangga (DURT) 5.       Daftar bahan makanan penukar (DBMP) 6.       Taksiran konsumsi ASI (Air Susu Ibu)   Bagian Konversi Yang Dapat Dimakan (BDD) Bagian bahan makanan yang dikonsumsi oleh keluarga dapat digolongkan menjadi dua yaitu “refuse” dan “waste”. Refuse adalah bagian makanan yang tidak dapat dimakan, seperti biji, kulit buah, kulit telur, tulang ayam atau ikan dan bagian yang keras dari sayur-sayuran. Waste adalah  sisaa-sisa makanan yang sebenarnya  dapat dimakan, tetapi dibuang oleh keluarga atau responden

METODE PENCATATAN MAKANAN

Image
Metode pencatatan dilakukan dengan cara keluarga (ibu atau anggota keluarga yang bertanggung jawab menyaipakn makanan keluarga) mencatat semua makanan yang masuk kerumah, baik dibeli, diterima dari orang lain, maupun dari hasil produksi sendiri setiap hari. cara ini tidak memperhitungkan makanan cadangan yang ada dirumah tangga serta tidak memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi diluar rumah dan rusak, terbuang/tersisa, atau diberikan pada binatang  piaraan. Kelebihan metode pentatatan (food account) : 1.       Cepat dan relatif murah 2.       Dapat mengetahui tingkat ketersediaan bahan makanan keluarga pada periode tertentu 3.       Dapat mengetahui daya beli keluarga terhadap bahan makanan 4.       Dapat menjangkau responden lebih banyak Kekurangan metode pencatatan (food account) : 1.       Kurang teliti sehingga tidak dapat menggambarkan tingkat konsumsi 2.       Sangat bergantung pada kejujuran responden untuk melpaorkan/mencatat makanan dalam keluarga

PERBANDINGAN ESTIMATED FOOD RECORD DENGAN WEIGHED FOOD RECORD

Image
Estimated food record : ·          Jumlah makanan dan sisa ukur dalam URT atau diperkirakan menggunakan ukuran cangkir, mangkok, gelas, dan lainnya. Peneliti kemudian mengonversikannya ke dalam ukuran berat dan volume ·          Metode ini kurang akurat dibandingkan dnegan weighed food record ·          Cocok digunakan untuk mengumpulkan  data konsumsi makanan kelompok ·          Tidak terlalu membebani responden sehinggga tingkat kerjasama dapat lebih tinggi daripada  metode weighed food record, terutama untuk pencatatan jangka panjang ·          Tidak memerlukan alat penimbangan makanan Weighed food recod : ·          Semua makanan dan sisa makanan ditimbang menggunakan timbangan yang disediakan peneliti ·          Metode ini paling tepat untuk memperkirakan kebiasaan konsumsi makanan zat gizi individu ·          Cocok digunakan untuk melengkapi data konsumsi individu ·          Membutuhkan kerjasama yang tinggi dengan responden, dan memebrikan informasi yang lebih ak

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN FOOD RECORD

Image
  Food Record ( Estimated Food Record And Weighed Food Record ) Metode ini digunakan untuk mencatat jumlah atau ukuran porsi makanan yang dikonsumsi individu, dengan perkiraan menggunakan ukuran rumah tangga (URT) dan timbangan makanan. Metode ini dapat memberikan  informasi konsumsi yang mendekati asupan sebenarnya (true intake), tentang jumlah energi dan zat gizi yang dikonsumsi  oleh individu Kelebihan metode food record : 1.       Metode ini relatif murah dan cepat 2.       Dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar 3.       Dapat menyediakan data besar porsi makanan yang dikonsumsi jika menggunakan metode penimbangan 4.       Dapat menilai pola dan kebiasaan makan yang berhubungan dengan sosial ekonomi dan lingkungan  dari responden 5.       Hasilnya relatif lebih akurat 6.       Dapat membantu interpretasi dan laboratorium, antropometri dan klinis Kekurangan metode food record: 1.       Membutuhkan kerjasama yang tinggi dengan responden 2.       Metode ini t

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE RECALL 24 JAM

Image
  Kelebihan Metode reccall 24 jam : 1.       Mudah dilaksanakan dan tidak perlu membebani responden 2.       Biaya relatif murah karena tidak memerlukan peralatan khusus dan tempat yang luas untuk wawancara 3.       Cepat sehingga dapat mencakup banyak responden 4.       Dapat digunakann untuk responden yang buta huruf 5.       Dapat membrikan gambaran nyata makanan yang benar-benar dikonsumsi individu sehingga dapat dihitung dengann zat gizi sehari 6.       Lebih objektif dibandingkan dengan metode dietary histori 7.       Baik digunakan diklinik Kelemahan Metode recall 24 jam 1.       Ketepatan bergantung pada daya ingat reponden. Oleh sebab itu, responden harus mempunyai daya ingat yang baik sehingga metode ini tidak cocok dilakukan pada anak-anak usia <8 tahun (wawancara dilakukan kepada ibu atau pengasuhnya), lansia, dan orang yang hilang ingatan atau orang yang pelupa.  2.       Sering terjadi kesalahan dalam memperkirakan ukuran  porsi dikonsumsi sengingga m

PENGERTIAN METODE RECALL 24 JAM

Image
  Metode kuntitatif Metode secara kuantitatif dimaksudkan untuk mengetahui jumlah makanan yang dikonsumsi sehingga dapat dihitung konsumsi  sehingga dapat dihitung konsumsi zat gizi dengan menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) atau daftar lain yang diperlukan seperti Daftar Ukuran Rumah Tangga (DURT), Daftar Konversi Mentah-Masak (DKMM), dan Daftar Penyerapan  Minyak (DPM). Metode metode untuk pengukuran konsumsi secara kuantitatif  antara lain : Metode recall 24 hours, terdiri dari : 1.       Metode recall 24 jam rumah tangga (household 24 hours recall) 2.        Metode recall 24 jam (single and repeated 24 hours recalls) untuk individu Prinsip metode recall 24 jam adalah mencatat jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi pada periode 24 jam yang lalu. Apabila pengukuran hanya dilakukan 1 kali ( single 24 hours recall/1x24 jam), data yang diperoleh kurang refresentatif untuk menggambarkan kebiasaan makanan individu. Dengan demikian recall 24 jam sebaiknya di