Posts

Showing posts with the label ruang lingkup gizi

JENIS -JENIS PERTUMBUHAN PADA MANUSIA

Image
  Jenis – jenis Pertumbuhan Pada dasarnya, jenis pertumbuhan dapat dibagi menjadi dua, yaitu pertumbuhan yang bersifat linier dan pertumubuhan massa jaringan. Dari sudut pandang antropometri, kedua jenis pertumbuhan ini mempunyai arti yang berbeda. Pertumbuhan linier menggambarkan  status gizi yang dihubungkan pada masa lampau dan pertumbuhan masa jaringan menggambarkan status gizi yang dihubungkan pada masa sekarang saat pengukuran. Pertumbuhan linier Bentuk ukuran linier adalah ukuran yang berhubungan dengan panjang badan, lingkar dada, dan lingkar kepala. Ukuran linier yang rendah biasanya menunjukan keadaan gizi yang kurang akibat kekurangan energi dan protein yang diderita waktu lampau. Ukuran linier yang paling sering digunakan adalah tinggi atau panjang badan.   Pertumbuhan masa jaringan Bentuk dan ukuran masa jaringan adalah masa tubuh. contoh ukuran massa jaringan adalah berat badan, lingkar lengan atas (LILA), dan tebal lemak bawah kulit. Apabila ukuran ini rendah

PENEMUAN VITAMIN

Image
  PENEMUAN VITAMIN   Pengakuan terhadap ikatan organik dalam jumlah sangat kecil dalam bahan makanan yang diperlukan oleh tubuh yang kemudian dikenal sebagai vitamin, terjadi pada awal abad   ke 20. Sebelumnya lind dari inggris telah menulis tentang penyakit scurvy, yang kemudian dikenal sebagai penyakit kekurangan vitamin c. Pada tahun 1887, takaki menjelaskan sindrom beri-beri yang terjadi pada pelaut jepang dan pencegahannya melalui makanan. Tiga tahun kemudian diindonesia, pada saat itu dikenal sebagai hindia-belanda, eykman menemukan bahwa selaput beras (aleuron) mengandung zat yang dapat mencegah dan menyembuhkan beri-beri. Pada tahun 1907, holst dan frolig di swedia, menimbulkan scurvy pada guinea pig dan dapat menyembuhkannya dengan memberi buah-buahan segar dan kol. Pekelharing dan hopkins pada tahun 1905 di inggris melakukan penelitian-penelitian dengan makanan yang dimurnikan dan makanan utuh dan kemudian mwnyimpulkan bahwa ada suatu zat aktif dalam makanan yang tidak