Posts

Showing posts with the label ILMU GIZI

JENIS -JENIS PERTUMBUHAN PADA MANUSIA

Image
  Jenis – jenis Pertumbuhan Pada dasarnya, jenis pertumbuhan dapat dibagi menjadi dua, yaitu pertumbuhan yang bersifat linier dan pertumubuhan massa jaringan. Dari sudut pandang antropometri, kedua jenis pertumbuhan ini mempunyai arti yang berbeda. Pertumbuhan linier menggambarkan  status gizi yang dihubungkan pada masa lampau dan pertumbuhan masa jaringan menggambarkan status gizi yang dihubungkan pada masa sekarang saat pengukuran. Pertumbuhan linier Bentuk ukuran linier adalah ukuran yang berhubungan dengan panjang badan, lingkar dada, dan lingkar kepala. Ukuran linier yang rendah biasanya menunjukan keadaan gizi yang kurang akibat kekurangan energi dan protein yang diderita waktu lampau. Ukuran linier yang paling sering digunakan adalah tinggi atau panjang badan.   Pertumbuhan masa jaringan Bentuk dan ukuran masa jaringan adalah masa tubuh. contoh ukuran massa jaringan adalah berat badan, lingkar lengan atas (LILA), dan tebal lemak bawah kulit. Apabila ukuran ini rendah

CIRI CIRI KOLOSTRUM

Image
  Komposisi ASI menurut stadium laktasi Stadium laktasi terdiri dari tiga tingkatan, yaitu kolostrum, air susu masa transisi, dan air susu masa matur. Kolostrum merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar mamae. Kolostrum ini berlangsung sekitar 3 sampai 4 hari setelah ASI pertama kali keluar. Karakteristik kolostrum 1.       Cairan ASI ini lebih kental dan berwarna lebih kuning daripada ASI matur 2.       Lebih banyak mengandung protein, dengan protein utamanya adalah gamma globulin 3.       Lebih banyak mengandung antibodi dibandingkan ASI matur, dan dapat memberikan perbandingan  pada bayi sampai usia 6 bulan pertama. 4.       Kadar karbohidrat dan lemak lebih rendah  daripada ASI matur 5.       Lebih tinggi mengandung mineral terutama natrium dibandingkan ASI yang matur. 6.       Total energinya hanya 58 kalori/100 ml kolostrum 7.       Vitamin larut lemak lebih tinggi dibandingkan ASI matur, sedangkan vitamin larut air dapat lebih tinggi atau renda

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMPOSISI ASI

Image
                                                                         Komposisi Air Susu Ibu Komposisi ASI tidak konstan dan tidak sama dari waktu ke waktu. Beberapa faktor yang mempengaruhi komposisi ASI adalah : 1.       Stadium laktasi  Stadium laktasi terdiri dari tiga tingkatan, yaitu kolostrum, air susu masa transisi, dan air susu masa matur. Kolostrum merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar mamae. Kolostrum ini berlangsung sekitar 3 sampai 4 hari setelah ASI pertama kali keluar. 2.       Ras Suku bangsa (ras) juga mempengaruhi susunan zat gizi dari ASI. Hal ini disebabkan oleh keadaan ekonomi dan budaya. Kebiasaan makan dan pola hidup ibu-ibu disetiap negara tidaklah sama. Perbedaan yang paling nyata adalah kadar lemak dan beberapa vitamin dan mineral penting. 3.       Keadaan Gizi 4.       Diet Beberapa penelitian menyatakan bahwa konsumsi protein yang baik pada ibu menyusui dapat meningkatkan konsentrasi protein ASI. demikian juga untuk kadar lemak, vit

DAFTAR KANDUNGAN ZAT GIZI PADA JAJANAN

Image
  Daftar Kandungan Zat Gizi Makanan Jajanan (DKGJ) DKGJ adalah daftar yang memuat angka-angka kandungan zat gizi berbagai jenis makanan jajanan. Hardinsyah dan Dodik Briawan (1990) telah membuat rangkuman bebrbagai jenis makanan jajanan yang khas dijumpai diberbagai daerah di Indonesia. Akan tetapi, baru sebagian kecil dari keanekaragaman makanan jajanan tersebut yang telah dianalisis kandungan zat gizinya. Rangkuman tersebut diperoleh dari berbagai sumber hasil penelitian. Daftar kandungan zat makanan jajanan (DKGJ) dibuat sendiri, tanpa digabung dengan DKBM yang sudah ada. Pemisahan ini dilakukan dengan alasan sebagai berikut : 1.       Makanan jajanan merupakan campuran dari berbagai bahan makanan yang dianalisis secara bersamaan dalam bentuk olahan 2.       Dalam DKGJ susunan zat-zat gizi tercantum dalam satuan gram. bagian yang dapat dimakan (BDD), menurut ukuran rumah tangga masing-masing (buah, bungkus, potong, iris, porsi dan sebagainya), sehingga tidak perlu lagi dicantu

PENGERTIAN DAFTAR KOMPOSISI BAHAN MAKANAN

Image
  Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) memuat susunan kandungan zat-zat gizi berbagai jenis bahan makanan. Zat gizi tersebut meliputi energi, protein, lemak, karbohidrat, beberapa mineral penting (kalsium, besi) dan vitamin (Vitamin A, B, Niasin, dan C). Dalam melakukan analisis zat gizi makanan yang dikonsumsi masyarakat suatu daerah , seharusnya menggunakan DKBM yang memuat analisis bahan makanan setempat. Akan tetapi sampai saat ini belum tersedia DKBM yang dimaksud. Untuk itu dapat digunakan DKBM yang dikeluarkan oleh Direktorat Gizi Depkes RI sebagi patokan. Selain itu, perlu dipahami bahwa angka-angka kandungan zat gizi dalam bahan makanan setiap tempat tidaklah sama. Perbedaan perbedaan tersebut disebabkan oleh faktor keadaan tanah, cara budidaya, varietas, tingkat kematangan, cara pengolahan, cara penyimpanan dan sebagainya. Kelebihan fakotr DKBM adalah dapat digunakan secara praktis, namun demikian, DKBM ini memiliki kelemahan, anta

ANALISIS DATA HASIL PENGUKURAN KONSUMSI MAKANAN

Image
Pengolahan tahap pertama yang dilakukan adalah konversi dari ukuran rumah tangga kedalam ukuran berat (gram) atau dari satuan harga ke satuan berat. Dalam melakukan konversi tersebut diperlukan berbagai daftar, antara lain ; 1.       Bagian konversi yang dapat dimakan (BDD) 2.       Daftar konversi berat mentah masak (DKMM) 3.       Daftar konversi penyerapan minyak (DKMPM) 4.       Daftar ukuran rumah tangga (DURT) 5.       Daftar bahan makanan penukar (DBMP) 6.       Taksiran konsumsi ASI (Air Susu Ibu) Analisis data hasil survei konsumsi dapat dilakukan dengan cara komputerisasi atau secara manual. Pada buku ini hanya dibahs mengenai  analisis yang dikonsumsi oleh reponden, dilakukan perhitungan nilai gizi dan bahan makanan tersebut. Analisis kandungan zat gizi dilakukan dengan menggunakan Daftar Konsumsi Bahan Makanan (DKBM), Daftar kandungan Zat Gizi Makanan Jajanan (DKGJ), dan pedoman komposisi Air Susu Ibu (ASI)

ANGKA KECUKUPAN GIZI DI INDONESIA

Image
  Tingkat Kecukupan Energi dan Zat Gizi Untuk menilai tingkat konsumsi makanan (energi dan zat gizi), diperlukan suatu standar kecukupan yang dianjurkan  atau Recomended Dietary Allowance (RDA)  untuk populasi yang diteliti. Untuk Indonesia, Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang digunakan secara nasional saat ini adalah hasil Widyakarya-Nasional Pangan dan Gizi XI tahun 2012, yaitu pada Permenkes No. 75 tahun 2013 tentang Angka Kecukupan  Gizi (AKG) yang dianjurkan bagi bangsa Indonesia. Dasar penyajian AKG : 1.       Kelompok umur 2.       Jenis kelamin 3.       Tinggi badan 4.        Berat badan 5.       Kondisi khusus Dalam Permenkes No.75 tahun 2013 tentang angka kecukupan gizi (AKG) yang dianjurkan bagi bangsa indonesia, telah dicantumkan lebih banyak tambahan zat gizi yang penting, khususnya zat gizi mikro (vitamin dan mineral ), antara lain : Protein, Karbohidrat, Lemak, Serat, Air, Vitamin (vitamin A, D, C,K,B (B1,B2,B3,B5,B6,B12), Asam folat, Biotin, Fosfor, Kolin,

KEBUTUHAN ASI DALAM SEHARI UNTUK ANAK

Image
  Taksiran Konsumsi ASI (Air Susu Ibu)  Seringkali penelitian konsumsi makanan dilakukan pada anak usia dibawah lima tahun untuk mengetahui hubungan antara konsumsi dengan status gizi. Khususnya untuk anak usia dibawah 2 tahaun. Biasanya selain makan makanan juga masih minum ASI yang dikonsumsi anak tersebut. Menurut penelitian Jansen (1960) di Biak, volume ASI akan menurun seiring waktu (usia anak), yaitu : ·          Tahun pertama : volume ASI berkisar 400-700 ml/24 jam ·          Tahun kedua : volume ASI berkisar 200-400 ml/24 jam ·          Setelah itu : volume ASI sekitar 200 ml/24 jam Selain itu, berdasarkan penelitian Bailey K.V di new Guinea (1965), ditemukan bahwa dengan kenaikan jumlah anak terjadi perubahan terhadap volume ASI yang dihasilkan, seperti berikut : ·          Anak pertama : jumlah ASI 580 ml/hari ·          Anak kedua : jumlah ASI 645 ml/hari ·          Anak ketiga : jumlah ASI 602 ml/hari ·          Anak keempat : jumlah ASI 650 ml/hari ·         

KARAKTERISTIK ASI MATUR DAN MASA PERALIHAN

Image
  Air susu masa peralihan adalah peralihan dari kolostrum sampai menjadi matur. ASI peralihan berlangsung dari hari keempat sampai hari kesepuluh dari masa lakstasi. Pendapat lain menyatakan bahwa peralihan mulai hari keempat sampai minggu ketiga atau keempat. Karakteristik ASI masa peralihan 1.       Kadar protein lebih rendah, sedangkan kadar lemak dan karbohidarat semakin tinggi dibandingkan kolostrum 2.       Volumenya semakin lebih tinggi daripada kolostrum Asi Matur adalah Asi yang disekresi pada hari kesepuluh atau setelah minggu ketiga   ssampai keempat, dan seterusnya. Komposisi ASI masa ini relatif konstan. Karakteristik ASI matur 1.       Cairan berwarna putih kekuning-kuningan 2.       Tidak menggumpal jika dipanaskan 3.       Ph 6,6-6,9 4.       BJ 1,026-1,036 5.       Terdapat faktor antimikroba 6.       Kadar air dalam ASI matur :88 g/100 ml 7.       Volume ASI matur antara 300 dan 850 ml/24 jam  

PENGERTIAN UKURAN RUMAH TANGGA

Image
  Ukuran Rumah Tangga (URT) Ukuran rumah tangga adalah satuan jumlah bahan makanan atau makanan yang dinyatakan  dalam ukuran peralatan yang digunakan dirumah tangga sehari-hari, seperti piring, sendok, gelas, potongan, buah, ikat dan sebagainya. Daftar URT digunakan  dalam menaksirkan jumlah bahan makanan jika ingin mengonversi dari URT kedalam ukuran berat (gram) dan ukuran volume (liter). Pada umumnya URT untuk setiap daerah dan rumah tangga berbeda-beda. Oleh sebab itu, sbeleum menggunakan daftar URT perlu dilakukan koreksi sesuai dengan  URT yang digunakan. Terutama untuk ukuran-ukuran potong, buah, butir, iris, bungkus, biji, batang, ikat dan lain-lainnya, sehingga informasi dan pencatatan harus dilengkapi dengan besar/kecil ukuran bahan makanan atau makanan tersebut. Daftar Bahan Makanan Penukar Daftar bahan makanan penukar adalah daftar bahan makanan dengan kandungan zat gizi yang relatif sama antara URT dan ukuran berat pada berbagai golongan bahan makanan sehingga masin

KONVERSI BAHAN MENTAH MASAK DAN PENYERAPAN MINYAK

Image
  Konversi Bahan Mentah Masak (KMM)  Dalam melakukan pengukuran konsumsi makanan sering dijumpai makanan dalam bentuk olahan (masak), bahkan seringkali jenis makanan jadi tersebut tidak ditentukan dalam daftar komposisi makanan jajan (DKGJ). Untuk mengatasi masalah dapat dihitung dengan mengkonversikan mkanan olahan tersebut dalam bentuk bahan makanan (mentah). Daftar Konversi mentah masak (DKMM) yang dibuat oleh puslitbang Gizi Bogor (1974) memuat faktor konversi untuk beberapa makanan olahan.   Konversi Penyerapan Minyak Proses pengolahan dan pemasakan bahan makanan banyak berpengaruh terhadap kandungan zat gizi bahan makanan tersebut, terutama vitamin dan mineral. Tingkat kehilangan zat gizi dipengaruhi berbagai faktor, seperti pemasakan, pencucian, penggilingan, kontak dengan udara, dan sebagainya. Data mengenai komposisi zat gizi bahan makanan yang berhubungan dengan berbagai proses pengolahan tersebut belum cukup tersedia. Oleh sebab itu, perlu dipahami bahwa angka-angka

BAGIAN KONVERSI YANG DAPAT DIMAKAN (BDD)

Image
Faktor konversi Setelah data konsumsi diperoleh, pengolahan tahap pertama yang dilakukan adalah konversi dari ukuran rumah tangga kedalam ukuran berat (gram) atau dari satuan harga ke satuan berat. Dalam melakukan konversi tersebut diperlukan berbagai daftar, antara lain ; 1.       Bagian konversi yang dapat dimakan (BDD) 2.       Daftar konversi berat mentah masak (DKMM) 3.       Daftar konversi penyerapan minyak (DKMPM) 4.       Daftar ukuran rumah tangga (DURT) 5.       Daftar bahan makanan penukar (DBMP) 6.       Taksiran konsumsi ASI (Air Susu Ibu)   Bagian Konversi Yang Dapat Dimakan (BDD) Bagian bahan makanan yang dikonsumsi oleh keluarga dapat digolongkan menjadi dua yaitu “refuse” dan “waste”. Refuse adalah bagian makanan yang tidak dapat dimakan, seperti biji, kulit buah, kulit telur, tulang ayam atau ikan dan bagian yang keras dari sayur-sayuran. Waste adalah  sisaa-sisa makanan yang sebenarnya  dapat dimakan, tetapi dibuang oleh keluarga atau responden