Posts

JENIS -JENIS PERTUMBUHAN PADA MANUSIA

Image
  Jenis – jenis Pertumbuhan Pada dasarnya, jenis pertumbuhan dapat dibagi menjadi dua, yaitu pertumbuhan yang bersifat linier dan pertumubuhan massa jaringan. Dari sudut pandang antropometri, kedua jenis pertumbuhan ini mempunyai arti yang berbeda. Pertumbuhan linier menggambarkan  status gizi yang dihubungkan pada masa lampau dan pertumbuhan masa jaringan menggambarkan status gizi yang dihubungkan pada masa sekarang saat pengukuran. Pertumbuhan linier Bentuk ukuran linier adalah ukuran yang berhubungan dengan panjang badan, lingkar dada, dan lingkar kepala. Ukuran linier yang rendah biasanya menunjukan keadaan gizi yang kurang akibat kekurangan energi dan protein yang diderita waktu lampau. Ukuran linier yang paling sering digunakan adalah tinggi atau panjang badan.   Pertumbuhan masa jaringan Bentuk dan ukuran masa jaringan adalah masa tubuh. contoh ukuran massa jaringan adalah berat badan, lingkar lengan atas (LILA), dan tebal lemak bawah kulit. Apabila ukuran ini rendah

PELAYANAN GIZI PADA ANAK DENGAN KEP (KURANG ENERGI KRONIS)

Image
  PELAYANAN GIZI PADA ANAK DENGAN KEP Pelayanan Gizi pada anak dengan KEP berat/Gizi buruk di rumah sakit meliputi pelayanan rawat jalan, rawat inap dan pelayanan rujukan. Pada dasarnya setiap anak yang berobat atau dirujuk ke rumah sakit dilakukan pengukuran berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) untuk menentukan status gizinya, selain melihat tanda-tanda klinis dan bila perlu pemeriksaan laboratorium. Penentuan status gizi ini diperkuat dengan menanyakan riwayat makan. Dari hasil penentuan status gizi maka direncanakan tindakan sebagai berikut: A.    KEP ringan Diberikan penyuluhan gizi dan nasehat pemberian makanan di rumah dan pemberian vitamin. Dianjurkan untuk memberikan ASI eksklusif (Bayi <4 bulan) dan terus memberikan ASI sampai 2 tahun. Pada pasien KEP ringan yang dirawat inap untuk penyakit lain, diberikan makanan sesuai dengan penyakitnya dengan tambahan energi sebanyak 20% agar tidak jatuh pada KEP sedang atau berat, serta untuk meningkatkan status gizinya.  Sela

KURANG ENERGI PROTEIN PADA ANAK

Image
  KURANG ENERGI PROTEIN PADA ANAK Anak usia di bawah lima tahun (balita) merupakan golongan yang rentan terhadap masalah kesehatan dan gizi, diantaranya adalah masalah kurang energi protein (KEP) yang merupakan masalah gizi utama di Indonesia . Untuk mengantisipasi masalah di atas, diperlukan upaya pencegahan dan penanggulangan secara terpadu di setiap tingkat pelayanan kesehatan, termasuk pada sarana kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas perawatan, Puskesmas, Balai Pengobatan, Puskesmas Pembantu, Pos Pelayanan Terpadu, dan Pusat Pemulihan Gizi yang disertai peran aktif masyarakat. Agar upaya penanggulangan gizi buruk lebih efektif diperlukan peran rumah sakit yang lebih proaktif dalam membina puskesmas. Peran proaktif yang diharapkan adalah menfasilitasi pelayanan rujukan meliputi pengetahuan, ketrampilan, dan sarana. Untuk mencapai pelayanan yang optimal diperlukan adanya buku pedoman sebagai acuan. KEP adalah keadaan  kurang gizi yang disebabkan rendahnya konsumsi energi d

PENYAKIT GERD- ESOFAGITIS dan DISPEPSIA

Image
  GERD- ESOFAGITIS dan DISPEPSIA `               Gastroesofageal reflux disease , reflux artinya mengalir balik cairan / isi lambung yang mengalir balik ke esofagus. Penderita GERD ESOFAGUS  dianjurkan untuk mejalankan diet dengan tujuan untuk mencegah refluks esofageal akibat tekanan sfingter kardiak, menurunkan keasaman lambung/meningkatkan sekresi asam lambung ( pH normal kurang lebih 2 ), mencegah rasa nyeri dan iritasi pada esofagitis. Gejala utama GERD yaitu rasa panas seperti terbakar dan lebih sering dikenal dengan herat burn, regurgitasi seperti mulut terasa pahit dan adanya sesuatu yang berbalik arah dari esofagus dan dirasakan dirongga mulut.                 GERD dapat mengakibatkan esofagitis, hal ini terjadi karena adanya tekanan dareha abdomen. Tekanan daerah abdomen terjadi karena muntah berulang dan tekanan sfingter esofagus bawah (LES). Kebutuhan gizi untuk penyakit GERD ini yaitu energi diberikan sesuai kebutuhan, protein 0,8-1 g/kg BB ideal, lemak cukup, vitam

PENYAKIT DYSPAGHIA

Image
PENYAKIT DYSPAGHIA    Saluran cerna berfungsi untuk mencerna makanan, mengabsorpsi zat-zat gizi, mengekskresikan sisa sisa pencernaan, saluran cerna atas dimulai dari rongga mulut sampai dengan duodenum, sedangkan saluran cerna bawah dumulai dari duodenum sampai dubur.   Gangguan saluran cerna   terdiri dari gangguan gigi mulut, disfagia, GERD, dispepsia/ gastritis, ulkus peptikum, gatrectomy, sulit/sakit mengunyah, sulit menelan, refluks isi lambung, heartburn, selama/setelah makan, rasa tidak nyaman setelah makan, gangguan selera makan intoleransi makanan, nyeri epigastrik saat makan, cepat kenyang, mual dan kembung atau diare dan semua gangguan saluran cerna dapat beresiko malnutrisi. Dysphagia (dys = kesulitan, phagia = makan) yang artinya kesulitan  makan akibat gangguan  proses menelan yang merupakan masalah utama pada usia lanjut, 51-75% terjadi pada pasien stroke. Disfagia dibagi menjadi  dua yaitu disfagia orofaring dan disfagia esofageal. Disfagia orofaring adalah kesulit

MAKANAN UNTUK PENDERITA HIPERTENSI

Image
  MAKANAN UNTUK PENDERITA HIPERTENSI Penderita hipertensi jika diberikan diet hipertensi maka itu bertujuan untuk menurunkan dan mempertahankan tekanan darah normal agar dapat mengurangi angka  kesakitan dan kematian. Prinsipnya yaitu dengan mengurasi asupan energi pada pasien yang overweight, mengurangi asupan garam dengan mengurangi asupan makanan yang diawet/diasin serta membatasi garam dapur dalam masakan. Mengurangi asupan lemak dan kolesterol, meningkatkan asupan kalium dengan mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan, meningkatkan asupan kalsium dengan mengkonsumsi susu dan makanan sumber kalsium lainnya, meningkatkan asupan magnesium dengan mengkonsumsi makanan yang bersumber magnesium. Penderita hipertensi perlu melakukan diet rendah garam, dianjurkan 1500-2400 mgNa atau setara dengan 3.8 gr – 6 gr NaCl  (1 sednok teh), diet rendah kalori  1200-1800 kcal/hari untuk pasien dengan kelebihan berat badan, ini bertujuan untuk mencapai IMT <25 kg/m. Doet tinggi kalium/potasium 4

HIPERTENSI

Image
  HIPERTENSI Hipertensi dapa terjadi apabila tekanan darah meninggi, sistolik tekanan saat jantung memompakan darah keluar, diastolik saat jantung kembali terisi darah, tekanan darah meninggi seiring dengan bertambahnya usia. Usia lanjut >60 tahun biasanya sekitar 60-80% hipertensi, penyakit hipertensi biasanya 90% primer dan 10% sekunder. Penyebab hipertensi yaitu obesitas (penelitian swedish obese study didapatkan 13.6% hipertensi terjadi pada obesitas, makin meningkat dengan bertambahnya IMT), Faktor lingkungan yang mengakibatkan asupan garam tinggi, stres psikis, kurang olahraga, alkohol. Penyebab lainnya yaitu asupan K, Ca, Mg yang kurang dan kelainan hormon, penyakit ginjal, penyempitan pembuluh darah juga menjadi faktor penyebab terjadi hipertensi, selain itu juga asupan sodium juga menjadi salah satu penyebabnya. Tekanan darah normal yaitu 120-139 mmHg/80-89 mmHg, dikatakan hipertensi jika tekanan darah >140 mmHg/>90 mmHg. JNC6 (joint national committee on preve

PENGOBATAN HIPOGLIKEMIA PADA IBU HAMIL

Image
                                            PENGOBATAN HIPOGLIKEMIA PADA IBU HAMIL                  Diabetes melitus gestational (DMG)  adalah suatu gangguan toleransi karbohidrat yang terjadi atau diketahui pertama kali pada saat kehamilan sedang berlangsung.  Faktor resikonya  adalah obesitas, ada riwayat keluarga dengan DMG, abortus berulang, riwayat melahirkan bayi dengan cacat bawaan/ berat >4000 gr, riwayat preeklamsia. Bila terdapat faktor tersebut perlu pemeriksaan glukosa darah. Penatalaksanaan terpadu untuk psaien DMG yaitu dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis obsgin, dokter spesialis anak, ahli diet/ dietisien.                  Tujuan penatalaksanaannya  yaitu untuk mempertahankan normoglikemia selama kehamilan sampai persalinan (sasaran normoglikemia GDP = 95 mg/dl dan 2 jam pp = 120 mg/dl), menurunkan angka kesakitan, dan menurunkan angka kematian ibu.  Empat pilar utama untuk pasien DMG  yaitu edukasi, pengaturan makan, olahraga/ senam hamil, obat-obatan/