Posts

JENIS -JENIS PERTUMBUHAN PADA MANUSIA

Image
  Jenis – jenis Pertumbuhan Pada dasarnya, jenis pertumbuhan dapat dibagi menjadi dua, yaitu pertumbuhan yang bersifat linier dan pertumubuhan massa jaringan. Dari sudut pandang antropometri, kedua jenis pertumbuhan ini mempunyai arti yang berbeda. Pertumbuhan linier menggambarkan  status gizi yang dihubungkan pada masa lampau dan pertumbuhan masa jaringan menggambarkan status gizi yang dihubungkan pada masa sekarang saat pengukuran. Pertumbuhan linier Bentuk ukuran linier adalah ukuran yang berhubungan dengan panjang badan, lingkar dada, dan lingkar kepala. Ukuran linier yang rendah biasanya menunjukan keadaan gizi yang kurang akibat kekurangan energi dan protein yang diderita waktu lampau. Ukuran linier yang paling sering digunakan adalah tinggi atau panjang badan.   Pertumbuhan masa jaringan Bentuk dan ukuran masa jaringan adalah masa tubuh. contoh ukuran massa jaringan adalah berat badan, lingkar lengan atas (LILA), dan tebal lemak bawah kulit. Apabila ukuran ini rendah

PENCEGAHAN UNTUK PENYAKIT ASMA

Image
PENYAKIT ASMA   Diagnosis Penyakit Asma  1.       Anamnesa a.        Keluhan sesak napas, mengi, dada teras berat atau tertekan, batuk berdahak yang tak kunjung sembuh, atau batuk malam hari b.       Semua keluhan biasanya bersifat episodik dan reversible c.        Mungkin ada riwayata keluarga dengan penyakit yang sama atau penyakit alergi yang lain 2.       Pemeriksaan fisik a.        Keadaan umum : penderita tampak sesak napas dan gelisah, penderita lebih nyaman dalam posisi duduk b.       Jantung : Pekak jantung mengecil, takikardi c.        Paru : -           Inspeksi : dinding torak tampak mengembang, diafragma terdorong kebawah -           Auskultasi : terdengar wheezing (mengi), ekspirasi memanjang -           Perkusi : hipersonor -           Palpasi : vokal fremitus kanan=kiri   3.       Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan laboratorium meliputi : a.        Pemeriksaan sputum Pemeriksaan sputum pada penderita asma akan didapati : 1)       Krist

TANDA DAN GEJALA PENYAKIT ASMA

Image
  PATOFISIOLOGI ASMA Asma ditandai dengan kontraksi spastic dari otot polos bronkhiolus yang menyebabkan sukar bernafas. Penyebab umumnya adalah hipersensitivitas bronkhiolus terhadap benda-benda asing diudara. Reaksi yang timbul pada asma tipe alergi diduga terjadi dengan cara sebagai berikut: seorang yang alergi mempunyai kecenderungan untuk membentuk sejumlah antibody ig E abnromal dalam jumlah besar dan antibodi ini menyebabkan reaksi alergi bila reaksi dengan antigen spesifikasinya. Pada asma, antibody ini terutama melekat pada sel mast yang terdapat pada  interstisial paru yang berhubungan  erat dengan bronkiolus dan bronkhiolus kecil. Bila seseorang menghirup alergen maka antibody ig E orang tersebut meningkat, alergen bereaksi dengan antibodi yang telah terlekat pada sel mast dan menyebabkan sel ini akan mengeluarkan berbagai macam zat, diantaranya histamin, zat anafilaksis yang bereaksi lambat (yang merupakan leukotrient) faktor faktor kemotaktik eosinofilik dan bradikinin. Ef

FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MENYEBABKAN PENYAKIT ASMA

Image
  PENYAKIT ASMA Berdasarkan keparahan penyakitnya, penyakit asma dibagi menjadi : a        Asma intermiten, gejala muncul <1 kali dalam 1 minggu, ekserbasi ringan dalam beberapa jam atau hari, gajala asma malam hari terjadi <2 kali dalam 1 bulan, fungsi paru normal dan asimtomatik dianatara waktu serangan, peak expiratory flow (PEF) dan forced expiratory value in second (PEV1) >80% b.       Asma ringan, gejalaa muncul >1 kali dalam 1 minggu tetapi <1 kali dalam 1 hari, ekserbasi mengganggu aktifitas atau tidur, gejala asma malam hari terjadi >2 kali dalam 1 bulan, PEF dan PEV1 > 80% c.        Asma sedang (moderate), gejala muncul tiap hari, ekserbasi mengganggu aktifitas atau tidur, gejala asma malam hari terjadi > 1 kali dalam 1 minggu, menggunakan inhalasi beta 2 agonis kerja cepat dalam keseharian, PEF dan PEV1 >60% dan <80% d.       Asma parah (severe), gejala terus menerus terjadi, ekserbasi sering terjadi, gejala asma malam hari sering terjadi, aktif

PENGERTIAN PENYAKIT ASMA

Image
  PENYAKIT ASMA   asma adalah suatu keadaan klinik yang ditandai oleh terjadinya penyempitan bronkus yang berulang namun reversibel, dan dianatara episode penyempitan bronkus tersebut terdapat keadaan ventilasi yang lebih normal. keadaan ini pada orang-orang yang rentan terkena asma mudah ditimbulkan oleh berbagai rangsangan, yang menandakan suatu keadaaan hipere aktivitas bronkus yang khas. penyakit asma adlah penyakit yang terjadi akibat adanya penyempitan saluran pernapasan sementara waktu sehingga sulit bernapas. asma terjadi ketika ada kepekaan yang meningkat terhadap rangsangan dari lingkungan sebagai pemicunya. diantaranya adalah dikarenakan gangguan emosi, kelelahan jasmani, perubahan cuaca, temperatur, debu, asap, bau-bauan yang merangsang, infeksi saluran napas, faktor makanan dan reaksi alergi,  penyakit asma bronkial dimasyarakat sering disebut sebagai bengek asma, mengi, ampek, sasak angok dan berbagai istilah lokal lainnya. asma merupakan suatu penyakit gangguan jalan naf

TANDA DAN GEJALA PENYAKIT DIABETES MELITUS

Image
  TANDA DAN GEJALA PENYAKIT DIABETES MELITUS Keluhan umum pasien diabetes melitus seperti poliuria, polidipsia, polifagia pada DM umumnya tidak ada. sebaiknya yang sering mengganggu pasien adalah keluhan akibat komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf. pada diabetes melitus lansia terdapat perubahan patofisiologi akibat proses menua, sehingga gambaran klinisnya bervariasi dari kasus tanpa gejala sampai kasus dengan komplikasi yang luas. keluhan yang sering muncul adalah adanya gangguan penglihatan karena katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta kelemahan otot (neuropati perifer) dan luka pada tungkai yang sukar sembuh dengan pengobatan lazim. menurut suportondo, gejala-gejala akibat diabetes melitus pada usia lanjut yang sering ditemukan adalah: kattarak, glaukoma, retinopati, gatal seluruh badan, pruritus vulvae, infeksi bakteri kulit, infeksi jamur dikulit, dermatopati, neuropati perifer, neuropati viseral, amiotropi, ulkus neurotropik, penyakit ginjal, penyakit

PATOFISIOLOGI PENYAKIT DIABETES MELITUS

Image
 DIABETES MELITUS Diabetes melitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif, termasuk salh satu penyakit patologik.  etiologi diabetes melitus tipe I : faktor genetik, penderita diabetes melitus tidak mewarisi diabetes melitus tipe 1 itu sendiri, tetapi mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah terjadinya DM tipe I. kecenderungan genetik ini ditemukan pada individu yang memiliki tipe antigen HLA faktor-faktor imunologi, adanya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing. yaitu otoantibodi terhadap sel-sel pulau langerhans dan insulins endogen

PENYAKIT GENETIK

Image
  PENYAKIT GENETIK  Strabismus (mata juling), adalah keadaan kondisi dengan kedua mata tidak tertuju pada arah yang sama. selain yang bersifat bawaan (kongenital), strabismus juga memungkinkan didapat sebagai salah satu gejala penyakit lain, misalnya tumor otak, gangguan penglihatan polidaktili , ialah adanya jari tambahan (jari ke enam) pada tangan atau kaki, yang disebabkan kelainan genetik autosom dominan defek tabung saraf , terjadi pada awal kehamilan, yaitu pada saat terbentuknya bakal otak dan korda spinalis. dalam keadaan normal, struktur tersebut melipat membentuk tabung pada hari ke 29 setelah pembuahan. jika tabung tidak menutup secara sempurna, maka akan terjadi defek tabung saraf. bayi yang memiliki kelainan ini banyak yang meninggal segera setelah lahir. 2 macam defek tabung saraf yang paling sering ditemukan :  spina bifida (terjadi jika kolumna spinalis tidak menutup secara sempurna disekeliling kora spinalis) dan anensefalus (terjadi jika beberapa bagian otak tidak