DIABETES MELITUS
Diabetes melitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif, termasuk salh satu penyakit patologik.
etiologi diabetes melitus tipe I :
- faktor genetik, penderita diabetes melitus tidak mewarisi diabetes melitus tipe 1 itu sendiri, tetapi mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah terjadinya DM tipe I. kecenderungan genetik ini ditemukan pada individu yang memiliki tipe antigen HLA
- faktor-faktor imunologi, adanya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing. yaitu otoantibodi terhadap sel-sel pulau langerhans dan insulins endogen
- faktor lingkungan, virus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang menimbulkan destruksi selbeta
patologi diabetes melitus:
sebagai besar gambaran patologik dari DM dapat dihubungkan dengan salah satu efek utama akibat kurangnya insulin berikut:
- berkurangnya pemakaian glukosa oleh sel-sel tubuh yang mengakibtakan naiknya konsentrasi glukosa darah setinggi 300-1200 mg/dl
- peningkatan mobilisasi lemak dari daerah penyimpanan lemak yang menyebabkan terjadinya metabolisme lemak yang abnormal disertai denganendapan kolestrol pada dinding pembuluh darah
- berkurangnya protein dalam jaringan tubuh, pasien-pasien yang mengalami defesiensi insulin tidak dapat mempertahankan kadar glukosa plasma puasa yang normal atau toleransi ssesudah makan. pada hiperglikemia yang parah yang melebihi amabng ginjal normal (konsentrasi glukosadarah sebesar 160-180 mg/100 ml), akan timbul glikosuria karena tubulus-tubulus renalis tidak dapat menyerap kembalia semua glukosa. glukosuria ini akan mengakibatkan disuresis osmotik yang menyebabkan poliuri disertai kehilangan sodium, klorida, potasium, dan pospat. adanya poliuri menyebabkan dehidrasi dan timbul polidipsi. akibat glukosa yang keluar bersama urine maka pasien akan mengalami keseimbangan protein negatif dan berat badan menurun serta cenderung terjadi polifagi. akibat yang lain adalah astenia atau kekurangan energi sehingga pasien menjadi cepat telah dan mengantuk yang disebabkan oleh berkurangnya atau hilangnya protein tubuh dan juga berkurangnya penggunaan karbohidrat untuk energi. hiperglikemia yang lama akan menyebabkan aterosklerosis, penebalan membran basalis dan perubahan pada saraf perifer. ini akan memudahakan terjadinya gangren
Comments
Post a Comment