TANDA DAN GEJALA PENYAKIT DIABETES MELITUS
- Get link
- X
- Other Apps
TANDA DAN GEJALA PENYAKIT DIABETES MELITUS
Keluhan umum pasien diabetes melitus seperti poliuria, polidipsia, polifagia pada DM umumnya tidak ada. sebaiknya yang sering mengganggu pasien adalah keluhan akibat komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf. pada diabetes melitus lansia terdapat perubahan patofisiologi akibat proses menua, sehingga gambaran klinisnya bervariasi dari kasus tanpa gejala sampai kasus dengan komplikasi yang luas. keluhan yang sering muncul adalah adanya gangguan penglihatan karena katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta kelemahan otot (neuropati perifer) dan luka pada tungkai yang sukar sembuh dengan pengobatan lazim. menurut suportondo, gejala-gejala akibat diabetes melitus pada usia lanjut yang sering ditemukan adalah: kattarak, glaukoma, retinopati, gatal seluruh badan, pruritus vulvae, infeksi bakteri kulit, infeksi jamur dikulit, dermatopati, neuropati perifer, neuropati viseral, amiotropi, ulkus neurotropik, penyakit ginjal, penyakit pembuluh darah perifer, penyakit koroner, peyakit pembuluh darah otak, dan hipertensi
osmotik diuresis akibat glukosuria tertunda disebabkan abang ginjal tertinggi, dan dapat muncul keluhan nokturia disertai gangguan tidur, atau bahkan inkontinensia urin. perasaan haus pada pasien DM lansia kurang dirasakan, akibatnya mereka tidak bereaksi adekuat terhadap dehidrasi. karena itu tidak terjadi polidipsia atau baru terjadi pada stadium lanjut. penyakit yang mula-mula ringan dan sedang saja yang biasa terdapat pada pasien diabetes melitus usia lanjut dapat berubah tiba-tiba, apabila pasien mengalami infeksi akut. defisiensi insulin yang tadinya bersifat relatif sekarang menjadi absolut dan timbul keadaan ketoasidosidosis dengan gejala khas hipervrentilasi dan dehidrasi, kesadan menurun dengan hiperglikemia, dehidrasi dan ketonemia. gejala yang biasa terjadi pada hipoglikemia seperti rasa lapar, menguap dan berkeringat banyak umumnya tidak ada pada diabetes melitus usia lanjut. biasanya tampak bermanifestasi sebagai sakit kepala dan kebingungan mendadak. pada usia lanjut reaksi vegetatif dapat menghilang. sedangkan gejala kebingungan dan koma yang merupakan gangguan metabolisme serebral tampak yang jelas.
pemeriksaan diagnostik :
- glukosa darah sewaktu
- kadar glukosa darah puasa
- tes toleransi glukosa
- glukosa plasma sewaktu >200 mg/dl (11,1 mmol/L)
- glukosa plasma puasa >140 mg/dl (7.8 mmol/L)
- glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah mengkonsumsi 75 gr karbohidrat (2 jam post prandial/PP) > 200 mg/dl
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment