FAKTOR RESIKO YANG MEMICU TERJADINYA PENYAKIT DISLIPIDEMIA
- Get link
- X
- Other Apps
FAKTOR RESIKO YANG MEMICU TERJADINYA PENYAKIT DISLIPIDEMIA
Penyakit kardiovaskuler akibat aterosklerosis
dinding pembuluh darah dan trombosis
merupakan penyebab utama kematian
di dunia. Manifestasi klinis utama dari
penyakit tersebut adalah PJK, stroke iskemik, dan penyakit arteri perifer.
Penyebab penyakit tersebut bersifat multifaktorial dimana sebagian diantaranya
dapat dimodifikasi. Salah satu faktor resiko yang dapat dimodifikasi adalah
dislipidemia. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai
dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi
lipid yang paling utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL,
kenaikan kadar trigliserida serta penurunan
kadar HDL.
Dalam proses terjadinya aterosklerosis semuanya
mempunyai peran yang penting dan sangat
erat kaitannya satu dengan yang lainnya
sehingga tidak mungkin dibicarakan sendiri-sendiri.ketiga-tiganya
sekaligus dikenal sebagai triad lipid. Dislipidemia disebabkan oleh
terganggunya metabolisme lipid akibat interaksi faktor genetik dan faktor
lingkungan. Terdapat bukti kuat hubungan antara kolesterol LDL dengan kejadian
kardiovaskuler berdasarkan studi luaran klinis sehingga kolesterol LDL
merupakan target utama dalam tatalaksana dislipidemia.
Kolesterol HDL dapat memprediksi kejadian
kardiovaskuler bahkan pada pasien yang telah diterapi dengan statin tetapi
studi klinis tentang hubungan peningkatan konsentrasi kolesterol HDL dengan
proteksi kardiovaskuler tidak
meyakinkan. Bila target kolesterol LDL sudah tercapai, peningkatan kolesterol
HDL tidak menurunkan risiko
kardiovaskuler berdasarkan studi
klinis yang ada. Gambaran
laboratoium untuk patokan kadar
kolesterol yaitu kadar yang diinginkan dan diharapkan masih aman
(desirable)adalah <200 mg/dl, kadar yang sudah mulai meningkat dan harus
diwaspadai untuk mulai dikendalikan
(bordeline high) adalah 200-239
mg/dl, kadar yang tinggi dan berbahaya bagi pasien (high) adalah >240 mg/dl.
Faktor resiko yang dapat memicu terjadinya
dislipidemia adalah kebiasaan makan sumber lemak jenuh, kelebihan berat
badan, kurangnya aktivitas fisik,
alkoholisme, kebiasaan minum kopi
berlebihan, merokok, stress, usia lanjut dan menopause. Peran lipid sebagai
sumber energi alternatif sumber kalori yang paling banyak dihasilkan tetapi
tidak boleh berlebihan karena sisa metabolisme lemak yang bersifat toksik. Sel
lemak subkutis sebagai bantalan kulit berfungsi untuk melindungi kerusakan
organ-organ tubuh akibat trauma. Sel lemak yang berlebihan menghasilkan
toksin pro inflamasi yang
akan menjadi aterosklerosis sehingga dapat meningkatkan kerusakan target
organ seperti stroke hemoraghi, jantung koroner, penyakit ginjal kronis, dan
penyumbatan pembuluh perifer. Penimbunan sel lemak berlebihan biasanya
berhubungan dengan sindrom metabolik dan yang perlu dicurigai yaitu hipertensi,
dislipidemia dan diabetes melitus.
Dislipidemia merupakan faktor resiko yang utama, perubahan gaya hidup masyarakat erat hubungannya dengan peningkatan kadar lipid. Penurunan kadar kolesterol sebesar 1 % akan menurunkan resiko penyakit jantung koroner (PJK) sebesar 2%. Upaya mengubah gaya hidup seperti berhenti merokok, memelihara berat badan ideal, membatasi asupan makanan yang mengandung kolesterol dan lemak jenuh akan menurunkan resiko PJK dan dapat menyebabkan perlambatan bahkan regresi aterosklerosis.
Penyakit jantung koroner merupakan penyakit dimana jantung tidak dapat berfungsi karena otot jantung rusak akibat kekurangan pasokan oksigen. PJK akan terjadi bila ada timbunan (plak) yang mengandung lipoprotein, kolesterol, dan sisa-sisa jaringan dan terbentuknya kalsium pada jaringan intima, atau permukaan dalam bagian bagian pembuluh darah.
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment