PENYAKIT YANG DAPAT TERJADI PADA MATA
- Get link
- X
- Other Apps
PENYAKIT YANG DAPAT TERJADI PADA MATA
Enuklasi mata (pengambilan mata) dilakukan karena mata yang terkena cedera, karena kutil yang ganas, ataupun karena rasa sakit mata buta yang tertahankan. Operasi akan mengakibtakan cacat pada si pasien, maka pertimbangan yang sangat matang diperlukan saat memintakan persetujuan si pasien dan anggota keluarganya. Perencanaan tentang bagian mata yang akan dieksisi harus dilakukan dengan seksama. Perencanaan sedemikian juga dijalankan pada saat hendak melakukan pemotongan atau eksisi pada suatu anggota badan yang lain. Kelopak mata dapat terkena infeksi. Hordeolum adalah radang pada folikel pada pinggiran kelopak mata, dimana bulu mata harus dicabut, sementara lukanya dapat diobati dengan cara memnaskannya. Kista meibom adalah kista sebakeus pinggiran kelopak mata, yang harus disingkirkan dan diobati. Blefaritis adalah peradangan kelopak mata, dimana kelopak mata berwarna merah, perih dan gatal. Semua keruping harus dibuang, disusul dengan kompres panas, sebelum pengobatan dimulai. Ektropion, atau terlipat keluarnya kelopak mata, yang mungkin disebabkan ulkus atau luka. Entropion atau terlipat kedalamnya kelopak mata, yang terjadi akibat adanya kontraksi sesudah ulkus atau luka dimana bulu mata menusuk mata, yang menimbulkan rasa sakit.
Epofira adalah mengalir keluarnya cairan konjungtiva hingga pipi, yang
terjadi karena terhambatnya saluran lakmiral pada eversio kelopak mata dan pada
konjungtivitas. Ptosis adalah kelemahan kelopak mata sebelah atas.
Konjungtivitis atau peradangan pada konjungtiva dapat aku atau kronik yang
disebabkan berbagai jenis organisme. Salah sebuha tau kedua mata terasa panas
dan seolah-olah mengandung pasir, kelopak mata bengkok, konjungtiva berwarna
merah, mata berair, serta tidak tahan cahaya atau fotofobia. Pengobatan
ditujukan pada penyebabnya. Trakom adalah salah satu bentuk peradangan
konjungtivitis, sebagai akibat infeksi virus pada konjungtiva. Trakom sangat
banyak terdapat dinegara-negara sedang berkembang. Trakom adalah penyebab
utaama terjadinya kebutaan yang menimpa sebagian umat manusia diseluruh dunia.
Penyakit dan cedera pada kornea
Luka-luka kecil umumnya dapat sembuh bila dirawat dengan seksama; sementara luka-luka parah dapat menimbulkan ulkus kornea yang perih sekali, sehingga perlindungan dan pengobatan sangat dibutuhkan. Keratitis adalah peradangan pada korena. Pencangkokan kornea dijalankan untuk menggantikan korenea yang berparut atau tidak bening lagi dengan kornea yang normal. Kornea yang normal ini biasanya diambil dari sebuah mata yang baru saja dienuklasi, atau dari seorang donor yang baru saja meninggal, dengan kata lain memberikan kornea yang bening, sehingga memungkinkan si penerima dapat melihat lagi. Katarak adalah mengaburnya lensa, dapat menyerang sebagian atau keseluruhan lensa tersebut. Katarak ini dapat bersifat kongenital, disebabkan cedera atau komplikasi pada diabetes. Sementara katarak senilis sering kali disebabkan perubahan degeneratif pada orang-orang yang menginjak masa masa usia lanjut. Eksisi lensa dengan cara operasi telah dapat dilakukan. Persiapan sebelum dan perawatan sesudah operasi ini harus dilaksnakan dengan sangat teliti.
Glaukoma ditimbulkan akibat adanya penambahan tekanan dalam mata, yang dapat akut atau kronik. Glaukoma disebabkan adanya cairan dalam bilik anterior yang belum disalurkan keluar, sehingga tegangan yang ditimbulkannya dapat menimbulkan tekanan pada saraf optik, yang lama kelamaan dapat menghilangkan daya melihat pada mata. Glaukoma akut terjadi mendadak dan disertai rasa sakit akut yang tak tertahankan. Pengobatan glaukoma akut dpaat dilakukan dengan mempergunakan obat-obat miotika, guna mengadakan kontraksi pupil, melakukan pengompresan dengan air panas, ataupun memberi diuretika guna meringankan tekanan intraokuler. Trepanasi dilakukan dengan cara membuat perforasi kecil, sehingga memungkinkan cairan yang ada dalam bilik anterior dapat mengalir ke luar secara tetap. Cara itu sebetulnya adalah suatu prosedur intra okuler, sehingga memerlukan perawatan pos operatif yang sama telitinya seperti perawatan pos operatif pada operasi katarak. Glaukoma simple (kronik) menimbulkan kesukaran dalam arti blaukoma jenis ini dapat berkembang bertahun-tahun tanpa disadari, sementara tekanan intra okuler yang khas itu perlahan-lahan bertambah juga. Satu-satunya pengobatan setelah glaukoma itu akhirnya dapat diketahui adlah memsukan obat miotika secara terus menerus sepanjang sisa hidup sipenderita, yang sudah tentu memrlukan disiplin yang sangat tinggi. Oleh karena itu, adalh penting sekali bahwa seseorang yang hendak memeriksakan badannya agar memeriksakan matanya juga pada seorang ahli mata. Perlu diketahui bahwa glaukoma simple adalah salh satu penyebab umum terjadinya kebutaan dinegara-negara barat.
Seperti diketahui retina adalah organ penglihat, sehingga terlepasnya retina adalah suatu keadaan yang parah. keadaan parah sedemikian biasanya ditangani seorang ahli bedah, yang mungkin saja reseksi sklera, atau melakukan diatermi pada sklera yaitu sklera dibakaar sedikit, sehingga bila terjadi perekatan (adhesi) retina akan diletakan kembalisklera. “cryosurgary” atau mengadakan operasi dengan pendinginan akan membawa hasil yang sama. Masa pos opertaif pada kedua kasus ini jauh lebih lama daripada masa pos operatif yang dibutuhkan bila diadakan eksisi lensa, sementra posisi pasien pada saat dirawat akan ditentukan ahli bedah. Di seluruh dunia, terdapat lebih dari 10 juta orang buta, dan diperkirakan bahwa lebih dari separuhnya dapat ditolong jika saja tindakan pencegahan dan tindakan modern dilaksanakan tepat pada waktunya. Dinegara barat, sebab terbanyak terjadinya kebutaan dalah kecelakaan dan glaukoma simple, seperti yang telah disinggung diatas. Kebanyakan kebutaan terjadi di daerah tropis, termasuk trakom yang telah disinggung diatas, cacar dan anokseriasis, sejenis penyakit yang lazim diasia tenggara dan afrika, yang disebabkan nyamuk-nyamuk yang terdapat dipinggir sungai. Disana kebutaan itu disebut “kebutaan sungai”. Seseorang tidak dapat mengabaikan fakta jumlah orang yang menderita, bahkan jika itu mengenai soal kebutaan sekalipun, hanya dengan melemparkan bahan-bahan kimia yang berbahaya pada wajah pendrita-penderita itu, yang biasa dilakukan orang-orang tidak bertanggung jawab, ataupun penjahat-penjahat sejenis itu.
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment