PENYEBAB TERJADINYA ANEMIA, HIPOTENSI DAN HIPERTENSI
- Get link
- X
- Other Apps
HIPERTENSI, HIPOTENSI DAN ANEMIA
Anemia ialah suatu kekurangan jumlah sel darah merah atau kekurangan jumlah hemoglobin yang ada di dalamnya. Ada berbagai jenis anemia, dan suatu klasifikasi yang rumit tentang kekurangan ini sudah ada. Anemia kekurangan zat besi dapat disebabkan perdarahan yang parah yang terjadi karena terluka atau penyakit: karena kehilangan darah sedikit demi sedikit tetapi terus seperti pada ulkus peptikum dan pada hernia hiatal; karena kekurangan gizi barangkali akibat kebiasaan makan yang tak seimbang; kurang pengetahuan pengaturan perbelanjaan untuk keluarga atau cara memasak, atau kekurangan makanan karena kemiskinan. Selanjutnya, kecuali bila faktor-faktor kimia terpenting ada dalam diet, seperti B12 yang ada dalam daging merah dan hati, proses pembuatan sel darah merah tidak akan sempurna dan sel darah merahnya tidak cukup matang.
Anemia
pernisiosa (anemia addison)
terjadi bila ada kegagalan dalam penyerapan vitamin B12. Hal
ini di sebabkan adanya kerusakan pada lambung yang gagal mengeluarkan sekret
khusus. Sekret ini dalam keadaan normal di keluarkan pada dinding lambung dan
dikenal sebagai faktor intrinsik
(dari dalam) dari castle,yang penting
untuk absorpsi vitamin B12. Simpton dasar
pada anemia ialah yang disebabkan berkurangnya faktor oksigen dalam darah dan
ditandai sesak napas, rasa lelah, dan kehilangan napsu makan, dengan kulit
pucat. Anemia kekurangan zat besi memperlihatkan hasil yang baik dengan pemberian
zat besi secara teratur. Anemia pernisiosa membaik dengan suntikan intramuskuler
vitamin B12 secara teratur. Hemofilia
ialah suatu kelainan herediter (keturunan) dengan tidak adanya mekanisme
pembekuan darah, sehingga pasien dapat mengalami perdarahan yang parah sesudah
luka yang sangat kecil. Perdarahan ini di turunkan melalui wanita, yang
merupakan pembawa, kepada keturunan pria berikutnya yang merupakan penderita hemofili.
Hipertensi berarti tekanan darah naik di atas normal. tetapi sukar
menentukan suatu nilai rata-rata tekanan darah normal untuk suatu golongan,
meskipun yang berumur enam puluhan sering di berikan angka 160/90 sebagai batas
teratas. Akan tetapi, banyak juga orang yang kelihatannya normal mempunyai
tekanan yang lebih tinggi dari pada
batas tersebut. Umumnya terdapat perbedaan sebesar 40 sampai 50 mm Hg, antara
tekanan sistolik dan diastolik. Sebuah tekanan diastolik yang melebihi 130 mm
Hg menunjukkan adanya hipertensi yang serius. Sistem kardio-vaskuler harus
diperiksa dengan teliti pada setiap orang yang menderita hipertensi. Mungkin ada
gangguan pada jantung juga, perubahan dalam arteri dapat timbul. Misalnya
sebuah arteri otak dapat pecah yang menimbulkan “stroke” atau perdarahan di
retina dapat terjadi, atau perubahan yang timbul dalam ginjal dapat mengganggu
fungsi ginjal itu sendiri.
Hipotensi,
tekanan darah rendah, dapat
fisiologik pada keadaan sehat,
sewaktu istirahat, sesudah lelah, dan pada beberapa orang tua. Adakalanya
hipotensi menjadi gejala dari miksudema dan dijumpai pada beberapa bentuk tiroiditis
yang tidak ganas, seperti pada penyakit hashimoto, yang biasanya memberi hasil
baik dengan pemberian ekstrak tiroid.
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment