PENATALAKSANAAN YANG TEPAT UNTUK PENYAKIT STROKE
- Get link
- X
- Other Apps
PENATALAKSANAAN YANG TEPAT UNTUK PENYAKIT STROKE
Stroke bisa menyebabkan tekanan darah
meninggi yang disebabkan oleh banyak sebab diantaranya stress dari stroke
sendiri, nyeri, kandung kemih yang
penuh, pasien dengan hipertensi sebelum stroke,
respon badan dari suatu hipoksia. Teori mengatakan tekanan darah harus
dikurangkan untuk mengurangkan oedem cerebri, pendarahan ditempat infark,
mengurangkan damage pada vascular, dan mengurangkan resiko terjadinya stroke
rekurent yang awal.
Hipoglikemik sendiri bisa mengakibatkan
simptom neurologi yang sama dengan
stroke akut. Karena itu pengukuran kadar glukosa dan koreksi hipoglikemia
penting pada pasien stroke akut. Diabetes melitus merupakan suatu factor resiko
dari stroke dan hyperglikemia pada pasien menunjukan prognosis yang kurang baik
pada pasien stroke . hiperglikemia pada pasien stroke ini mungkin disebabkan
oleh trejadinya suatu asidosis jaringan yang terjadi akibat anaerobik glikosis.
Keadaan pasien pasca stroke bisa sembuh
total, cacat ringan, ataupun cacat berat. Berikut ini adalah bbeerapa kondisi
yang dialami oleh pasien pasca stroke yaitu : lumpuh pada salah satu sisi
tubuh, gangguan berkomunikasi, gangguan pada penglihatan, emosi tidak stabil, kesulitan
melakukan aktivitas sehari hari seperti berjalan, makan, mandi, berpakaian, dan
buang air. Biasanya mereka membutuhkan alat bantu mekanis atau elektrik, alat
bantu ini bertujuan untuk membuat penderita menjadi mudah melakukan beberapa
aktivitas sehari-hari dan mendorong semangat mereka.
Adapun untuk proses penyembuhannya ada dua
cara yaitu proses penyembuhan melalui
obat-obatan dari rumah sakit dan proses penyembuhan melalui fisioterapi atau
latihan otot-otot. proses penyembuhan
melalui obat-obatan dari rumah sakit harus diikuti dengan kontrol yang ketat
pada larangan konsumsi makanan yang dapat memicu terjadinya serangan stroke
seperti garam, kolesterol dan lemak. sedangkan proses penyembuhan melalui
fisioterapi atau latihan otot-otot, agar fungsi otot dan fungsi konsumsi dapat
seperti kondisi semula untuk menghindari kelumpuhan permanen pada anggota tubuh
yang pernah mengalami kelumpuhan. Bagi
penderita stroke yang berat, perawatan menajdi prioritas utama selama enam
hingga delapan minggu pertama. Untuk menghindari dekubitus, penderita harus
sering berpindah secara teratur dan berada pada posisi yang tepat. Gerakan
persendian untuk menghindari kelakuan yang permanen harus dilakukan secara
teratur.
Rehabilitasi pada pasien stroke bertujuan
untuk mnejaga atau meningkatkan derajat fungsi mental dan fisik yang maksimal.
Diantaranya yaitu terapi fisioterapi, latihan bicara, latihan mental, terapi
okupasi, psikoterapi, memberi alat bantu, ortorik prostetik dan olahraga.
Disesuaikan dengan berat ringan cacat, bentuk cacat, dan tingkat mental
penderita. Perlu beberapa orang yang
mengalami pendekatan multidisiplin (dokter keluarga, ahli rehabilitasi
medik, ahli syaraf, perawat dan anggota
keluarga). Selanjutnya penderita dilatih dan dipersiapkan untuk melakukan
aktivitas sehari-hari yaitu cara duduk, berdiri, jalan, mengenakan baju,
memakai sandal dan lain-lain.
Resiko kematian pada 7 hari pertama atau
30 hari pertama setelah stroke fase akut yang pertaama adalah sebesar 10-20%.
Resiko kematian pada tahun pertama pada pasien yang mengalami stroke pertama lebih tinggi dari individu
yang belum pernah terkena stroke. Pasien dengan stroke hemoragik mempunyai
resiko kematian yang lebih besar berbanding
dengan pasien iskemik stroke.
Serangan stroke ulang berkisar antara 30-43% dalam waktu 5 tahun. Adapun
untuk mencegahnya yaitu menghindari faktor resiko, kontrol dan obati faktor
resiko, dan gaya hidup sehat.
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment