JENIS -JENIS PERTUMBUHAN PADA MANUSIA

Image
  Jenis – jenis Pertumbuhan Pada dasarnya, jenis pertumbuhan dapat dibagi menjadi dua, yaitu pertumbuhan yang bersifat linier dan pertumubuhan massa jaringan. Dari sudut pandang antropometri, kedua jenis pertumbuhan ini mempunyai arti yang berbeda. Pertumbuhan linier menggambarkan  status gizi yang dihubungkan pada masa lampau dan pertumbuhan masa jaringan menggambarkan status gizi yang dihubungkan pada masa sekarang saat pengukuran. Pertumbuhan linier Bentuk ukuran linier adalah ukuran yang berhubungan dengan panjang badan, lingkar dada, dan lingkar kepala. Ukuran linier yang rendah biasanya menunjukan keadaan gizi yang kurang akibat kekurangan energi dan protein yang diderita waktu lampau. Ukuran linier yang paling sering digunakan adalah tinggi atau panjang badan.   Pertumbuhan masa jaringan Bentuk dan ukuran masa jaringan adalah masa tubuh. contoh ukuran massa jaringan adalah berat badan, lingkar lengan atas (LILA), dan tebal lemak bawah kulit. Apabila ukuran ini rendah

PENATALAKSANAAN YANG TEPAT UNTUK PENYAKIT STROKE

 PENATALAKSANAAN YANG TEPAT UNTUK PENYAKIT STROKE 



Stroke bisa menyebabkan tekanan darah meninggi yang disebabkan oleh banyak sebab diantaranya stress dari stroke sendiri, nyeri,  kandung kemih yang penuh, pasien dengan hipertensi sebelum stroke,  respon badan dari suatu hipoksia. Teori mengatakan tekanan darah harus dikurangkan untuk mengurangkan oedem cerebri, pendarahan ditempat infark, mengurangkan damage pada vascular, dan mengurangkan resiko terjadinya stroke rekurent yang awal.

Hipoglikemik sendiri bisa mengakibatkan simptom neurologi  yang sama dengan stroke akut. Karena itu pengukuran kadar glukosa dan koreksi hipoglikemia penting pada pasien stroke akut. Diabetes melitus merupakan suatu factor resiko dari stroke dan hyperglikemia pada pasien menunjukan prognosis yang kurang baik pada pasien stroke . hiperglikemia pada pasien stroke ini mungkin disebabkan oleh trejadinya suatu asidosis jaringan yang terjadi akibat anaerobik glikosis.

Keadaan pasien pasca stroke bisa sembuh total, cacat ringan, ataupun cacat berat. Berikut ini adalah bbeerapa kondisi yang dialami oleh pasien pasca stroke yaitu : lumpuh pada salah satu sisi tubuh, gangguan berkomunikasi, gangguan pada penglihatan, emosi tidak stabil, kesulitan melakukan aktivitas sehari hari seperti berjalan, makan, mandi, berpakaian, dan buang air. Biasanya mereka membutuhkan alat bantu mekanis atau elektrik, alat bantu ini bertujuan untuk membuat penderita menjadi mudah melakukan beberapa aktivitas sehari-hari dan mendorong semangat mereka.

Adapun untuk proses penyembuhannya ada dua cara yaitu  proses penyembuhan melalui obat-obatan dari rumah sakit dan proses penyembuhan melalui fisioterapi atau latihan otot-otot.  proses penyembuhan melalui obat-obatan dari rumah sakit harus diikuti dengan kontrol yang ketat pada larangan konsumsi makanan yang dapat memicu terjadinya serangan stroke seperti garam, kolesterol dan lemak. sedangkan proses penyembuhan melalui fisioterapi atau latihan otot-otot, agar fungsi otot dan fungsi konsumsi dapat seperti kondisi semula untuk menghindari kelumpuhan permanen pada anggota tubuh yang pernah mengalami kelumpuhan.  Bagi penderita stroke yang berat, perawatan menajdi prioritas utama selama enam hingga delapan minggu pertama. Untuk menghindari dekubitus, penderita harus sering berpindah secara teratur dan berada pada posisi yang tepat. Gerakan persendian untuk menghindari kelakuan yang permanen harus dilakukan secara teratur.

Rehabilitasi pada pasien stroke bertujuan untuk mnejaga atau meningkatkan derajat fungsi mental dan fisik yang maksimal. Diantaranya yaitu terapi fisioterapi, latihan bicara, latihan mental, terapi okupasi, psikoterapi, memberi alat bantu, ortorik prostetik dan olahraga. Disesuaikan dengan berat ringan cacat, bentuk cacat, dan tingkat mental penderita. Perlu beberapa  orang yang mengalami pendekatan multidisiplin (dokter keluarga, ahli rehabilitasi medik,  ahli syaraf, perawat dan anggota keluarga). Selanjutnya penderita dilatih dan dipersiapkan untuk melakukan aktivitas sehari-hari yaitu cara duduk, berdiri, jalan, mengenakan baju, memakai sandal dan lain-lain.

Resiko kematian pada 7 hari pertama atau 30 hari pertama setelah stroke fase akut yang pertaama adalah sebesar 10-20%. Resiko kematian pada tahun pertama pada pasien yang mengalami  stroke pertama lebih tinggi dari individu yang belum pernah terkena stroke. Pasien dengan stroke hemoragik mempunyai resiko kematian yang lebih besar berbanding  dengan pasien iskemik stroke.  Serangan stroke ulang berkisar antara 30-43% dalam waktu 5 tahun. Adapun untuk mencegahnya yaitu menghindari faktor resiko, kontrol dan obati faktor resiko, dan gaya hidup  sehat.

Comments

Popular posts from this blog

PENEMUAN MINERAL

MAKANAN ASIA TENGGARA

LANGKAH-LANGKAH MENGADAKAN PENYULUHAN KESEHATAN