HIPEREMESIS DAN PREEKLAMPSI PADA IBU HAMIL
- Get link
- X
- Other Apps
HIPEREMESIS DAN PREEKLAMPSI PADA IBU HAMIL
Hamil berhubungan dengan proses pertumbuhan janin,
berbagai organ tubuh pendukung kehamilan, dan kebutuhan nutrisi meningkat.
Penambahan berat badan pada ibu hamil disebabkan karena peningkatan ukuran
jaringan reproduksi, adanya janin dalam kandungan dan cadangan lemak dalam
tubuh ibu. Kondisi gizi pada ibu hamil berpengaruh pada kondisi foetus dan neonufus
setelah lahir. Kekurangan gizi pada bumil daat berakibat pada bayi yaitu BBLR,
kelahiran prematur (lahir belum cukup umur kehamilan), lahir dengan berbagai
kesulitan dan lahir mati. Sedangkan pada ibu kekurangan gizi saat hamil dapat
berakibat yaitu kehamilan dengan berbagai kesulitan.
Pada hamil muda terjadi rangsangan pada perut,
menimbulkan neusea, vomitus, hyperemesis gravidarum dan anorexia. Tips untuk
mengatasi kekurangan gizi pada saat hamil yaitu : sering minum tpi dipisahkan
dari waktu makan, makan sedikit-sedikit tetapi sering, kadar lemak hidangan
rendah, dan tinggi karbohidrat, makanan mudah cerna dan jangan banyak bumbu,
protein cukup tinggi terutama bila ada proteinuri, suplemen fe, vitamin C dan B
kompleks penting, terutama pada memasuki trimester ke 2 kehamilan.
Hipermesis terjadi pada awal kehamilan, ditandai
dengan mual, muntah berlebihan relatif lama, menyebabkan dehidrasi, penurunan
berat badan, penekanan makanan sumber karbohidrat komplek, membatasi makanan
berlemak. Pada kondisi seperti ini diet diberikan dengan tujuan mengganti
persendian glikogen tubuh dan mengontrol asidosis, secara berangsur memberikan
makanan berenergi dan zat gizi cukup. Diet hiperemesis dibagi menjadi tiga yaitu diet hipermesis I,
II dan III. Diet hiperemesis I diberikan untuk hiperemesis berat, terdiri dari
roti kering, singkong, dan ubi bakar atau rebus dan buah-buahan, cairan
diberikan 1-2 jam sesudah makan, kandungan zat gizi kurang hanya diberikan
beberapa hari saja. Diet hiperemesis II diberikan untuk hiperemesis bila mual,
muntah sudah berkurang, makanan mulai bervariasi dan bergizi tinggi, cairan
diberikan 1-2 jam sesudah makan, pemilihan makanan yang tepat membantu memenuhi
kebutuhan gizi. Sedangkan diet hiperemesis III yaitu hiperemesis ringan, makanan
mulai bervariasi dan bergizi tinggi, makanan disesuaikan dengan kemampuan
pasien, minuman boleh diberikan bersama makanan makan, makanan ini cukup energi
dan semua zat gizi.
Makanan yang dianjurkan untuk hiperemesis I, II,
III yaitu roti panggang, biskuit, krekers, buah segar, sari buah, minuman botol
( coca coa, fanta, limun) sirop, kaldu tidak berlemak, teh, dan kopi encer.
Sedangkan untuk makanan yang tidak dianjurkan untuk hiperemesis I, II, III
yaitu makanan yang merangsang saluran cerna, berbumbu tajam, bahan makanan yang
mengandung alkohol, kopi dan yang mengandung zat tambahan (pengawet, pewarna,
bahan penyedap).
Diet preeklampsia
diberikan untuk sindroma yang terjadi pada minggu ke 20 saat kehamilan,
tanda dan gejala seperti hipertensi, proteinuria, kenaikan BB yang cepat
(edema), mudah timbul kemerah-merahan, mual muntah, pusing, nyeri lambung,
oliguria, gelisah, dan kesadaran menurun, diet ini harus memperhatikan asupan
garam dan protein.
Tujuan diet ini diberikan untuk mencapai dan mempertahankan status gizi
normal, mencapai dan mempertahankan tekanan darah normal, mencegah dan
mengurangi retensi garam atau air, mencapai keseimbangan nitrogen, menjaga agar
penambahan berat badan tidak melebihi normal, mengurangi atau mencegah
timbulnya faktor resiko lain atau penyulit baru pada saat kehamilan atau
setelah kehamilan. Adapun syarat diet preeklampsia yaitu semua zat gizi cukup,
energi ditambah 300 kkal/hari, makanan diberikan bertahap, garam diberikan
sesuai berat ringannya retensi, penambahan berat badan diusahakan 3 kg/bulan,
protein tinggi 1,5 gr/kg BB, lemak sedang berupa lemak tidak jenuh merangsang
saluran cerna, vitamin cukup, vitamin C dan B6 sedikit lebih tinggi, mineral cukup
terutama kalsium dan kalium, Cairan 2500
ml/hari, keadaan oliguria cairan disesuaikan.
Diet preeklampsia dibagi menjadi tiga yaitu diet preeklampsia I, II dan III.
Diet preeklampsia I diberikan jika preeklampsia berat, makanan dalam bentuk
cair (suus dan sari buah), cairan diberikan paling sedikit 1500 ml/hari per
oral kekurangannya diberikan parenteral, kandungan zat gizi kurang hanya
diberikan 1-2 hari saja. Diet preeklampsia II diberikan pada preeklampsia tidak
terlalu berat dan perpindahan dari preeklampsia
I, makanan berbentuk saring/lunak, makanan berupa diet rendah garam I.
Sedangkan diet preeklampsia III diberikan pada preeklampsi ringan perpindahan
dari preeklampsia II, makanan mengandung protein tinggi rendah garam, makanan
diberikan dalam bentuk lemak atau biasa, makanan cukup semua sat gizi, energi
disesuaikan dengan kenaikan berat badan.
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment