JENIS -JENIS PERTUMBUHAN PADA MANUSIA

Image
  Jenis – jenis Pertumbuhan Pada dasarnya, jenis pertumbuhan dapat dibagi menjadi dua, yaitu pertumbuhan yang bersifat linier dan pertumubuhan massa jaringan. Dari sudut pandang antropometri, kedua jenis pertumbuhan ini mempunyai arti yang berbeda. Pertumbuhan linier menggambarkan  status gizi yang dihubungkan pada masa lampau dan pertumbuhan masa jaringan menggambarkan status gizi yang dihubungkan pada masa sekarang saat pengukuran. Pertumbuhan linier Bentuk ukuran linier adalah ukuran yang berhubungan dengan panjang badan, lingkar dada, dan lingkar kepala. Ukuran linier yang rendah biasanya menunjukan keadaan gizi yang kurang akibat kekurangan energi dan protein yang diderita waktu lampau. Ukuran linier yang paling sering digunakan adalah tinggi atau panjang badan.   Pertumbuhan masa jaringan Bentuk dan ukuran masa jaringan adalah masa tubuh. contoh ukuran massa jaringan adalah berat badan, lingkar lengan atas (LILA), dan tebal lemak bawah kulit. Apabila ukuran ini rendah

HIPEREMESIS DAN PREEKLAMPSI PADA IBU HAMIL

 HIPEREMESIS DAN PREEKLAMPSI PADA IBU HAMIL

Hamil berhubungan dengan proses pertumbuhan janin, berbagai organ tubuh pendukung kehamilan, dan kebutuhan nutrisi meningkat. Penambahan berat badan pada ibu hamil disebabkan karena peningkatan ukuran jaringan reproduksi, adanya janin dalam kandungan dan cadangan lemak dalam tubuh ibu. Kondisi gizi pada ibu hamil berpengaruh pada kondisi foetus dan neonufus setelah lahir. Kekurangan gizi pada bumil daat berakibat pada bayi yaitu BBLR, kelahiran prematur (lahir belum cukup umur kehamilan), lahir dengan berbagai kesulitan dan lahir mati. Sedangkan pada ibu kekurangan gizi saat hamil dapat berakibat yaitu kehamilan dengan berbagai kesulitan.

Pada hamil muda terjadi rangsangan pada perut, menimbulkan neusea, vomitus, hyperemesis gravidarum dan anorexia. Tips untuk mengatasi kekurangan gizi pada saat hamil yaitu : sering minum tpi dipisahkan dari waktu makan, makan sedikit-sedikit tetapi sering, kadar lemak hidangan rendah, dan tinggi karbohidrat, makanan mudah cerna dan jangan banyak bumbu, protein cukup tinggi terutama bila ada proteinuri, suplemen fe, vitamin C dan B kompleks penting, terutama pada memasuki trimester ke 2 kehamilan.

Hipermesis terjadi pada awal kehamilan, ditandai dengan mual, muntah berlebihan relatif lama, menyebabkan dehidrasi, penurunan berat badan, penekanan makanan sumber karbohidrat komplek, membatasi makanan berlemak. Pada kondisi seperti ini diet diberikan dengan tujuan mengganti persendian glikogen tubuh dan mengontrol asidosis, secara berangsur memberikan makanan berenergi dan zat gizi cukup. Diet hiperemesis  dibagi menjadi tiga yaitu diet hipermesis I, II dan III. Diet hiperemesis I diberikan untuk hiperemesis berat, terdiri dari roti kering, singkong, dan ubi bakar atau rebus dan buah-buahan, cairan diberikan 1-2 jam sesudah makan, kandungan zat gizi kurang hanya diberikan beberapa hari saja. Diet hiperemesis II diberikan untuk hiperemesis bila mual, muntah sudah berkurang, makanan mulai bervariasi dan bergizi tinggi, cairan diberikan 1-2 jam sesudah makan, pemilihan makanan yang tepat membantu memenuhi kebutuhan gizi. Sedangkan diet hiperemesis III yaitu hiperemesis ringan, makanan mulai bervariasi dan bergizi tinggi, makanan disesuaikan dengan kemampuan pasien, minuman boleh diberikan bersama makanan makan, makanan ini cukup energi dan semua zat gizi.

Makanan yang dianjurkan untuk hiperemesis I, II, III yaitu roti panggang, biskuit, krekers, buah segar, sari buah, minuman botol ( coca coa, fanta, limun) sirop, kaldu tidak berlemak, teh, dan kopi encer. Sedangkan untuk makanan yang tidak dianjurkan untuk hiperemesis I, II, III yaitu makanan yang merangsang saluran cerna, berbumbu tajam, bahan makanan yang mengandung alkohol, kopi dan yang mengandung zat tambahan (pengawet, pewarna, bahan penyedap).

Diet preeklampsia  diberikan untuk sindroma yang terjadi pada minggu ke 20 saat kehamilan, tanda dan gejala seperti hipertensi, proteinuria, kenaikan BB yang cepat (edema), mudah timbul kemerah-merahan, mual muntah, pusing, nyeri lambung, oliguria, gelisah, dan kesadaran menurun, diet ini harus memperhatikan asupan garam dan protein.

Tujuan diet ini diberikan  untuk mencapai dan mempertahankan status gizi normal, mencapai dan mempertahankan tekanan darah normal, mencegah dan mengurangi retensi garam atau air, mencapai keseimbangan nitrogen, menjaga agar penambahan berat badan tidak melebihi normal, mengurangi atau mencegah timbulnya faktor resiko lain atau penyulit baru pada saat kehamilan atau setelah kehamilan. Adapun syarat diet preeklampsia yaitu semua zat gizi cukup, energi ditambah 300 kkal/hari, makanan diberikan bertahap, garam diberikan sesuai berat ringannya retensi, penambahan berat badan diusahakan 3 kg/bulan, protein tinggi 1,5 gr/kg BB, lemak sedang berupa lemak tidak jenuh merangsang saluran cerna, vitamin cukup, vitamin C dan B6 sedikit lebih tinggi, mineral cukup terutama kalsium dan kalium,  Cairan 2500 ml/hari, keadaan oliguria cairan disesuaikan.

Diet preeklampsia dibagi menjadi  tiga yaitu diet preeklampsia I, II dan III. Diet preeklampsia I diberikan jika preeklampsia berat, makanan dalam bentuk cair (suus dan sari buah), cairan diberikan paling sedikit 1500 ml/hari per oral kekurangannya diberikan parenteral, kandungan zat gizi kurang hanya diberikan 1-2 hari saja. Diet preeklampsia II diberikan pada preeklampsia tidak terlalu berat dan perpindahan dari preeklampsia  I, makanan berbentuk saring/lunak, makanan berupa diet rendah garam I. Sedangkan diet preeklampsia III diberikan pada preeklampsi ringan perpindahan dari preeklampsia II, makanan mengandung protein tinggi rendah garam, makanan diberikan dalam bentuk lemak atau biasa, makanan cukup semua sat gizi, energi disesuaikan dengan kenaikan berat badan.

Comments

Popular posts from this blog

PENEMUAN MINERAL

MAKANAN ASIA TENGGARA

LANGKAH-LANGKAH MENGADAKAN PENYULUHAN KESEHATAN