JENIS -JENIS PERTUMBUHAN PADA MANUSIA

Image
  Jenis – jenis Pertumbuhan Pada dasarnya, jenis pertumbuhan dapat dibagi menjadi dua, yaitu pertumbuhan yang bersifat linier dan pertumubuhan massa jaringan. Dari sudut pandang antropometri, kedua jenis pertumbuhan ini mempunyai arti yang berbeda. Pertumbuhan linier menggambarkan  status gizi yang dihubungkan pada masa lampau dan pertumbuhan masa jaringan menggambarkan status gizi yang dihubungkan pada masa sekarang saat pengukuran. Pertumbuhan linier Bentuk ukuran linier adalah ukuran yang berhubungan dengan panjang badan, lingkar dada, dan lingkar kepala. Ukuran linier yang rendah biasanya menunjukan keadaan gizi yang kurang akibat kekurangan energi dan protein yang diderita waktu lampau. Ukuran linier yang paling sering digunakan adalah tinggi atau panjang badan.   Pertumbuhan masa jaringan Bentuk dan ukuran masa jaringan adalah masa tubuh. contoh ukuran massa jaringan adalah berat badan, lingkar lengan atas (LILA), dan tebal lemak bawah kulit. Apabila ukuran ini rendah

PENYAKIT GAGAL GINJAL KRONIS

 

PENYAKIT GAGAL GINJAL KRONIS



Gagal ginjal merupakan suatu keadaan klinis yang ditndai dengan penurunan fungsi ginjal yang irreversible pada suatu derajat dimana memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap, berupa dialisis  atau transplantasi ginjal. Salah satu sindrom klinik yang terjadi pada gagal ginjal adalah uremia. Hal ini disebabkan karena menurunnya fungsi ginjal.  Gagal ginjal kronis selalu berhubungan dengan penurunan progresif  GFR (Glomerulo Filtration Rate) Penyebab penyakit gagal ginjal kronis (GGK) yaitu :

·         Glomerulonefritis :  biasanya perjalanan penyakit  cepat dapat dihambat, penyakit dasar tidak dapat dihindari

·         Batu ginjal : kekambuhan dapat dicegah, koreksi batu dapat mencegah GGK

·         Diabetes melitus : nefropati dapat dicegah, terapi rasional dapat memperlambat kerusakan ginjal

·         Gout : kerusakan ginjal dapat dicegah, perjalanan penyakit dapat dihambat

·         Lupus : nefropati lupus dapat dicegah

Tahapan GGK terdiri dari tahap 1 sampai 5, pada tahap 1 biasanya terjadi kerusakan ginjal, fungsi ginjal normal  atau meningkat,  nilai LFG >90 dan pada tahap 1 ini biasanya tanpa keluhan dan gejala diketahui dari hasil uji saring. Pada tahap 2 kerusakan ginjal, fungsi ginjal menurun ringan, nilai LFG 60-80, tanpa keluhan dan gejala diketahui dari hasil uji saring. Pada tahap 3 penurunan sedang fungsi ginjal, nilai LFG 30-59, tanpa keluhan dan gejala diketahui dari hasil uji saring. Pada tahap 4  terjadi penurunan berat fungsi ginjal dengan nilai LFG 15-29, dan keluhan serta gejala multi organ (ringan-sedang). Pada tahap 5 terjadi gagal ginjal dengan nilai LFG <15 , keluhan dan gejala multi organ(berat).

Faktor resiko gagal ginjal kronis pada penyakit sistemik yaitu kencing manis (diabetes melitus), hipertensi, penyakit radang sendi/gout, penyakit lupus. Penyakit sistemik memang beresiko memicu terjadinya penyakit gagal ginjal kronis untuk itu sangat diperlukan untuk melakukan tata  laksana yang tepat untuk melakukan pencegahan agar tidak memicu terjadinya gagal ginjal kronis.

·         Tata Laksana diabetes melitus

Dianjurkan untuk melakukan konsultasi secara teratur untuk mengatur asupan kalori, melakukan skrining jantung, skrining kelainan ginjal seperti mikroalbuminuria, fungsi ginjal (setiap 6 bulan), foto retina, selain itu juga  di anjurkan untuk indikasi kelainan ginjal secara klinis dan laboratorium

·         Tata laksana hipertensi

Disarankan untuk konsultasi sceraa teratur untuk program pengobatan dan investigasi kerusakan organ, self monitoring untuk target penurunan tekanan darah,  juga melakukan diet rendah garam.

·         Tata laksana radang sendi/gout

Yaitu dengan melakukan aktifitas fisik, skrining kelainan ginjal, pencegahan kambuh, diet rendah purin, juga konsumsi alupurinol.

Pada penderita penyakit gagal ginjal kronis biasanya akan dilakukan beberapa terapi guna mengobati atau pun mengurangi tingkat keparahannya, terapi yang biasanya dilakukan yaitu dengan terapi konservatif dan hemodialisa. Terapi konservatif biasanya dilakukan bagi penderita gagal ginjal tahap 1 sampai 5 dan jika sudah sapai ketahap 5 (gagal ginjal) akan berganti menjadi hemodialisa yaitu dengan melakukan cuci darah (penyebab kematian bagi penderita gagal ginjal) dan jika cuci darah tidak berhasil maka akan dilakukan cangkok ginjal.  Adapun untuk prinsip terapi konservatif  yaitu :

·         Mencegah penurunan progresif fungsi ginjal yang bertujuan untuk menghindari konsumsi obat yang merusak ginjal (nefrotoksik), menghindari yang disertai dengan diare dan muntah, menghindari atau mengurangi asupan protein hewani yang ketat  (protein <0,6 gr/kg BB/hari), menghindari kehamilan dan skrining atau mengendalikan kelainan jantung.

·         Memperlambat penurunan progresif fungsi ginjal yaitu dengan mengendalikan tekanan darah, mencegah infeksi ginjal, mengatur asupan/diet seimbang/ proporsional (rendah protein), mengendalikan/mencegah hiperfospatemia (diet rendah fosfat), mengendalikan kadar Hb (mencegah anemia), skrining /mengendalikan kelainan  jantung.

·         Terapi untuk mengatasi keluhan dan gejala seperti keluhan gatal,  keluhan mual, keluhan kejang otot, keluhan terkait anemia.

Comments

Popular posts from this blog

PENEMUAN MINERAL

MAKANAN ASIA TENGGARA

LANGKAH-LANGKAH MENGADAKAN PENYULUHAN KESEHATAN