JENIS -JENIS PERTUMBUHAN PADA MANUSIA

Image
  Jenis – jenis Pertumbuhan Pada dasarnya, jenis pertumbuhan dapat dibagi menjadi dua, yaitu pertumbuhan yang bersifat linier dan pertumubuhan massa jaringan. Dari sudut pandang antropometri, kedua jenis pertumbuhan ini mempunyai arti yang berbeda. Pertumbuhan linier menggambarkan  status gizi yang dihubungkan pada masa lampau dan pertumbuhan masa jaringan menggambarkan status gizi yang dihubungkan pada masa sekarang saat pengukuran. Pertumbuhan linier Bentuk ukuran linier adalah ukuran yang berhubungan dengan panjang badan, lingkar dada, dan lingkar kepala. Ukuran linier yang rendah biasanya menunjukan keadaan gizi yang kurang akibat kekurangan energi dan protein yang diderita waktu lampau. Ukuran linier yang paling sering digunakan adalah tinggi atau panjang badan.   Pertumbuhan masa jaringan Bentuk dan ukuran masa jaringan adalah masa tubuh. contoh ukuran massa jaringan adalah berat badan, lingkar lengan atas (LILA), dan tebal lemak bawah kulit. Apabila ukuran ini rendah

MASALAH GIZI MAKRO DAN MIKRO YANG TERJADI DI INDONESIA

 

MASALAH GIZI MAKRO DAN MIKRO YANG TERJADI DI INDONESIA

Kemiskinan, Anak Anak, Madagaskar

Masalah gizi adalah gangguan terhadap kondisi fisik yang terjadi karena kekurangan atau kelebihan zat gizi makro dan atau mikro, yang berdampak pada penurunan derajat kesehatan dan kualitas hidup yang ditandai dengan tingginya angka kesakitan dan kematian serta rendahnya produktivitas kerja. Untuk memenuhi kebutuhan zat gizi yang kita perlukan setiap hari yaitu sekitar 10-100 gr baik untuk asupan karbohidrat, protein maupun lemak. ketika asupan zat gizi yang kita konsumsi berlebih ataupun kurang dari kebutuhan zat gizi sehari harinya itu akan menimbulkan masalah gizi baik masalah gizi makro maupun mikro. Masalah gizi makro akan terjadi apabila asupan zat gizi yang kita konsumsi itu berlebih ataupun berkurang dari kebutuhan  baik untuk asupan karbohidrat, lemak ataupun protein. Sedangkan masalah gizi mikro terjadi apabila kita mengkonsumsi secara berlebih ataupun berkurang dari kebutuhan untuk vitamin maupun mineral.

Masalah gizi makro yang terjadi diindonesia itu sendiri yaitu :

·         Kurang energi protein (KEP)

Kurang energi protein termasuk kedalah masalah gizi kurang dan gizi buruk, masalah zat gizi ini terjadi karena kurangnya zat gizi penyumbang energi dan protein. Ini biasanya terjadi pada anak-anak dan balita, jenis penyakit ini  dikenal dengan marasmus, kwasiorkor, ataupun marasmus dan kwasiorkor

·         Kurang energi kronis (KEK)

Kurang energi kronis ataupun dikenal dengan kurang energi menahun, KEK ini terjadi  pada kelompok wanita usia subur. Jika KEK ini dibiarkan begitu saja akan menyebabkan BBLR yaitu bayi lahir dengan berat <2500 gr.

·         Obesitas

Obesitas ini terjadi karena kelebihan energi / lemak, obesitas ini jika dibiarkan akan meningkatkan terjadinya penyakit degeneratif dan sindrom metabolik seperti  diabetes melitus, penyakit jantung koroner, hiperkolesterolemia, hiperlipidemia dan hipertensi.

Masalah gizi diindonesia bukan hanya terjadi karena asupan zat gizi makro saja  namun zat gizi mikro pun turut andil menjadi masalah gizi di indonesia. Masalah gizi mikro ini terjadi karena asupan zat gizi seperti vitamin dan mineral dikonsumsi secara berlebih ataupun kurang dari kebutuhan. Masalah gizi mikro yang terjadi di indonesia yaitu ;

·         Anemia defisiensi besi , ini terjadi karena kurangnya asupan zat besi pada bayi, balita, remaja puteri, WUS dan ibu hamil

·         GAKY, terjadi karena kurang iyodium, ini biasanya terjadi di daerah endmis

Negara kita ini selain dihadapkan dengan masalah gizi karena kekuranga gizi yang sampai saat ini belum rampung diselesaikan  harus dihadapkan pula dengan beban masalah gizi karena kelebihan gizi. Sehingga Beban ganda masalah gizi yang terjadi di indonesia  menimbulkan dampak negatif pada kualitas kesehatan masyarakat indonesia. Kekurangan gizi berakibat menurunkan kualitas manusia karena mengakibatkan pertumbuhan mnejadi terganggu atau lambat, daya tahan tubuh menurun, tingkat kecerdasan menurun dan juga produktivitas menjadi menurun.  Selain kekurangan gizi, kelebihan gizi seperti kegemukan dan obesitas yang berdampak pada kesehatan kita yaitu menyebabkan terjadinya penyakit degeneratif dan resiko penyakit komplikasi pada usia dewasa seperti hipertensi, DM, penyakit jantung, stroke dan asam urat.

Masalah gizi terjadi bukan semata mata timbul begitu saja tanpa penyebab yang menyertainya. Menurut UNICEF penyebab masalah gizi itu terbagi menjadi dua yaitu penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Penyebab langsung masalah gizi yaitu konsumsi makanan (asupan zat gizi) dan infeksi atau penyakit , sedangkan penyebab tidak langsung masalah gizi yaitu  pola asuh, pelayanan kesehatan, ketersediaan atau ketahanan pangan keluarga dan  kesehatan lingkungan. Contoh kasus penyebab langsung masalah gizi yaitu Anak yang mendapat makanan yang baik tetapi karena sering diare atau demam dapat menderita kurang gizi, anak yang tidak mendapat makanan yang baik maka daya tahan tubuh akan melemah dan mudah terserang penyakit, makanan maupun penyakit secara bersama sama merupakan penyebab masalah gizi.

Karbohidrat merupakan sumber zat gizi yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat indonesia, namun jika mengkonsumsi karbohidrat secara berlebihan atau tidak tepat sesuai kebutuhan kita  maka akan memicu timbulnya berbagai masalah kesehatan seperti :

·         Hypoglikemia, ini merupakan kondisi kadar gula darah <120 mg. Hal ini dapat menyebabkan tubuh lemah, keringat dingin, gemetar dan mata berkunang-kunang.

·         Hyperglikemia, kadar gula darah >120 mg, dapat menyebabkan caries gigi karena karbohidrat bersifat kariogenik sehingga dapat menimbulkan caries gigi.

·         Intoleransi laktosa, laktosa yang tidak dapat dicerna dapat menyebabkan diare, kejang perut biasanya ini banyak terjadi pada anak-anak dan orang tua.

pada orang dewasa setengah dari bagian tubuhnya adalah protein, sudah dapat dipastikan bahwa protein memiliki banyak manfaat untuk tubuh kita. Namun, jika kekurangan atau kelebihan dari asupan  protein dapat menyebabkan beberapa masalah yaitu :

·         Kwashiorkor, penyakit ini biasanya terjadi pada anak 2-3 tahun. Kwasiorkor dapat terjadi pada anak yang terlambat menyapih yang artinya anak usia diatas 2 th tapi masih diberikan asi sebagai makanan utamanya, ini tidak boleh dibiarkan karena untuk anak diusia 2 tahun kebutuhan gizinya tidak dapat dipenuhi hanya dari asi saja komposisi zat gizinya makin tidak seimbang terutama protein beda halnya pada saat bayi.

Adapun untuk gejala dari kwasiorkor ini yaitu : otot-otot berkurang dan melemah, edema pada perut dan kaki, tangan moon face, gangguan psikomotor, apatis, tidak nafsu makan, cengeng, kulit kering, bersisik, pecag-pecah, dermatitis, rambut kusam, mudah rontok/rambut jagung, mengalami depigmentasi, hati membesar dan berlemak, anemia

·         Obesitas, biasanya makin tinggi protein dari suatu makanan maka makin tinggi lemak sehingga dapat menyebabkan terjadinya obesitas. Kelebihan asam amin yang terdapat pada protein maka dapat memberatkan kerja hati dan ginjal yang harus dimetabolisme dan dikeluarkan karena kelebihan nitrogen. Sehingga dapat mengakibatkan asidosis, ureum darah tinggi, dehidrasi, diare, demam, dan kenaikan amoniak darah

Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi kebutuhan protein yaitu ukuran tubuh, masa pertumbuhan, masa hamil dan menyusui, penuaan/aging, keadaan kesehatan (demam, terbakar, operasi dll), aktivitas fisik, kualitas fisik.

Selain karbohidrat dan protein yang harus dipenuhi lemak juga harus kita perhatikan  untuk kebutuhan zat gizi kita sebagai zat gizi makro. Lemak pada orang dewasa unsur utamanya yaitu trigliserida. Kebutuhan lemak yang harus dipenuhi untuk kebutuha sehari hari yaitu sekitar 20-25% sedangkan kolesterol sekitar <300 mg. Kekurangan lemak dapat menyebabkan gangguan reproduksi, hati dan kerusakan ginjal, gangguan pada pertumbuhan, terjadi kelainan kulit pada balita seperti luka atau enczematus(kulit bersisik, rambut tampak tidak normal dan mudah rontok, atherosclorosis. Sedangkan kelebihan lemak dapat menyebabkan obesitas. Kekurangan asupan lemak dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan kulit seperti yang telah disebutkan diatas, namun kita dapat mengatasinya dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung asam lemak jenuh ganda seperti asam linoleat dan asam linolenat yant terdapat pada biji-biji tumbuhan dan minyak wijen, kacang kedelai dan biji bunga matahari

Comments

Popular posts from this blog

PENEMUAN MINERAL

MAKANAN ASIA TENGGARA

LANGKAH-LANGKAH MENGADAKAN PENYULUHAN KESEHATAN