MAKANAN
Sejak zaman purba manusia telah menyadari pentingnya makanan untuk
kelangsungan hidup. Manusia kemudian mempunyai ide ide yang masih kabur tentang
makanan, yang berwujud tabu, kekuatan magis dan nilai nilai menyembuhkan pada
masyarakat tertentu saat ini ide tersebut masih ada. Pada tahun 400 sebelum masehi, hippocrates, bapak ilmu kedokteran
mengibaratkan makanan sebagai panas yang dibutuhkan manusia. Anak-anak yang
sedang tumbuh membutuhkan banyak panas. Oleh karena itu, mereka membutuhkan
banyak makan. Orang tua membutuhkan lebih sedikit panas. Oleh karena itu,
mereka membutuhkan lebih sedikit makanan. Ia juga mengatakan bahwa orang gemuk
kecenderungan umurnya lebih pendek dari pada orang kurus.
Makanan mempunyai susunan kimia yang berbeda-beda dan
mengandung zat gizi yang bervariasi pula baik jenis maupun jumlahnya. Berbagai
zat gizi yang diperlukan tubuh dapat digolongkan ke dalam 6 macam yaitu
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air.
Sementara itu energi yang diperlukan tubuh dapat diperoleh dari hasil pembakaran
karbohidrat, protein dan lemak di dalam tubuh,di alam terdapat berbagai jenis
bahan makanan baik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang disebut pangan
nabati maupun pangan yang berasal dari hewan yang dikenal sebagai pangan
hewani.
Kemajuan ilmu teknologi dalam bidang kimia telah berhasil mengungkap
banyaknya kandungan zat gizi di dalam berbagai jenis bahan makanan. Angka-angka kandungan zat gizi dari sebagian bahan makanan dapat ditemukan dalam
Daftar Komposisi Bahan Makanan (Food Composition Table).
Dalam daftar bahan
makanan dikelompokkan ke dalam golongan:
- Padi-padian
- Umbi-umbian
- Kacang-kacangan dan biji-bijian yang berlemak
- Sayur-sayuran,
- Buah-buahan
- Daging
- Telur
- Ikan
- Susu
- Gula dan minyak dan Lainlain.
ENERGI
Energi dan Panas
Energi diperlukan manusia untuk bergerak atau melakukan pekerjaan fisik
dan juga menggerakkan proses-proses dalam tubuh seperti sirkulasi darah, denyut
jantung, pernafasan, percernaan, dan proses-proses fisiologis lainnya. Tubuh
manusia untuk bisa bekerja dan memanaskan tubuhnya harus selalu disuplai
dengan makanan. Menurut penelitian ada hubungan langsung antara kuantitas
panas yang dihasilkan oleh suatu aktivitas kerja dengan total konsumsi makanan.
Energi Makanan
Makanan merupakan sumber energi namun tidak semua energi yang
terkandung di dalamnya dapat diubah oleh tubuh ke dalam tenaga kerja akan tetapi
sisanya diubah menjadi panas. Apabila badan kita tidak melakukan kerja fisik
maka energi yang dibebaskan oleh makanan seluruhnya diubah menjadi panas
yang kemudian dikeluarkan dari tubuh.
Karbohidrat
Dalam melakukan fungsinya tubuh memerlukan tenaga/energi. Energi yang
diperlukan didapat dari energi potensial yaitu energi yang tersimpan dalam bahan-bahan makanan berupa energi kimia, di dalam energi tersebut akan dilepaskan
setelah bahan makanan mengalami proses metabolisme dalam tubuh. Menu
makanan orang Asia Tenggara termasuk Indonesia, umumnya kandungan
karbohidrat cukup tinggi yaitu berkisar antara 70-80%. Dalam menu seimbang
dibutuhkan 55-67 %. Bahan makanan sumber karbohidrat ini antara lain: Padipadian (Serealia) contohnya: gandum, beras. Umbi-umbian contohnya:
kentang,singkong, ubi jalar.
Susunan Karbohidrat dapat digolongkan pada 3 kelompok besar yaitu:
Monosakarida (C6 H12 O6)
yaitu gula yang paling sederhana terdiri dari
molekul tunggal. Dapat dibagi lagi menurut jumlah atom karbon yang
dimiliki: Triosa (3-karbon), Tetrosa (4-karbon), Pentosa (5-karbon),Heksosa (6-
karbon). Monosakarida yang penting adalah gula yang mempunyai 6-karbon
(Heksosa), contohnya: glukosa, fruktosa, dan laktosa.
1. Glukosa :
gula yang terpenting bagi metabolisme tubuh, dikenal sebagai gula
fisiologis, dekstrosa.
Sumber :
- Bentuk jadi ditemui di alam pada buah-buahan, jagung manis,
sejumlah akar, madu.
- Dihasilkan sebagai produk pencernaan pati. Pati Dextrin Maltosa
2 molekul gula glukosa dengan bantuan enzim.
- Normal, didapat di dalam sirkulasi darah.
2. Fruktosa :
Merupakan gula yang termanis dari semua gula, dikenal juga dengan
nama levulosa berasal dari hasil hidrolisa gula sukrosa, perubahannya menjadi
glukosa terjadi di dalam hati kemudian bentuk glukosa ini dapat dioksidasi
sempurna menjadi energi.
3. Galaktosa :
Gula ini tidak ditemui bebas di alam tetapi merupakan hasil hidrolisa
dari gula susu (laktosa). Melalui proses metabolisme akan diubah menjadi
glukosa yang dapat memasuki Siklus Kreb’s untuk menghasilkan energi.
Oligosakharida : Gula yang mengandung 2-10 molekul gula sederhana.
1. Disakarida
Macamnya terdiri dari :
- Sukrosa (gula meja),bila dipecah menjadi Fruktosa dan Galaktosa.
Sumber : Molasis dan Sorgum diperdagangkan dari sari tebu dan beet.
- Maltosa (Gula malt/biji). Tidak ditemui bebas di alam tetapi berasal dari
hasil pencernaan pati dengan bantuan enzim diastase,didapat di dalam bijibijian yang dibuat kecambah.
b. Trisakharida, ditemui terutama dalam bit dan madu.
- Tetrasakharida, ditemui pada kacang polong, bit.
2. Polisakharida
Merupakan karbohidrat yang komplek terdiri atas beberapa
molekul satuan gula sederhana (monosakharida). Beberapa dapat dicerna yaitu pati
dan dekstrin, sedangkan yang lain tidak (Sellulosa dan Hemiselullosa seperti agar
dan pektin), tidak larut dalam air.
Polisakharida yang penting yaitu:
- Pati : Disimpan dalam bentuk karbohidrat tanaman,didapatkan didalam bijibijian,akar- akaran,umbi-umbian,buah yang belum matang.
- Dekstrin : Merupakan hasil antara pencernaan pati untuk dibentuk menjadi
maltosa.
- Glikogen : Disebut juga “animal starch” disimpan dalam hati dan jaringan otot. Dipergunakan untuk mensuplai energi bagi jaringan tubuh pada saat latihan &
bekerja keras. Glikogen hati diubah menjadi glukosa untuk disirkulasi ke berbagai bagian
tubuh.
- Sellulosa : Polisakharida yang tidak dapat dicerna, tahan terhadap kerja enzim
pencernaan dan menyumbangkan muatan/massa yang besar terhadap makanan.
- Pektin : Tidak dapat dicerna, didapat dalam buah-buahan, memberi ketebalan
pada kulit buah, Berfungsi sebagai laksatif/pencahar, Berfungsi sebagai pengental, pengikat dan pembentuk gel makanan.
- Inulin : Penting bagi pengobatan dan dipakai dalm test/ uji fungsi ginjal.
Segala jenis karbohidrat yang terdapat dalam makanan harus diubah menjadi
satu bentuk yaitu glukosa, melalui proses pencernaan dan pekerjaan hati. Kemudian
melalui peredaran darah, glukosa yang telah terbentuk diserap dan setelah melalui
proses metabolisme karbohidrat gula tersebut dioksidasi sempurna, melalui siklus
Kreb’s menjadi sumber tenaga yang dipergunakan untuk melakukan semua
aktivitas tubuh. Terutama otak hanya dapat mempergunakan glukosa sebagai
sumber energi. Bila karbohidrat yang dimakan melebihi kebutuhan tubuh untuk
aktifitas sehari-hari, maka kelebihannya akan disimpan sebagai cadangan energi
yang siap dipakai yaitu dalam bentuk glikogen yang disimpan dalam hati (Liver
glycogen) dan otot (muscle glycogen). Akan tetapi bila pemasukkan karbohidrat
terus meningkat, maka kelebihannya akan disimpan dalam bentuk lemak yang
disimpan pada jaringan adipose di bawah kulit.
Fungsi Karbohidrat :
- Karbohidrat sebagai sumber energi utama, karena lebih cepat menghasilkan
glukosa.
- Pengatur metabolisme lemak,karena karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi
lemak yang tidak sempurna
- Penghemat fungsi protein (Protein Sparer).
- Karbohidrat sebagai sumber enersi utama bagi otak dan susunan syaraf.
- Simpanan karbohidrat sebagai glikogen.
- Pengatur peristaltic usus dan pemberi muatan pada sisa makanan.
Protein
Nama “Protein” berasal dari bahasa Yunani (Greek).”Primary, holding first
place” yang berarti menduduki tempat yang terutama. Protein terbentuk dari unsur-unsur organik yang hampir sama dengan karbohidrat dan lemak yaitu terdiri dari
unsur karbon, hidrogen, dan oksigen akan tetapi ditambah unsur lain yaitu
nitrogen. Beberapa protein mengandung unsur mineral yaitu fosfor, sulfur, dan zat
besi. Molekul protein tersusun dari satuan-satuan dasar kimia yang asam amino.
Satu molekul protein dapat terdiri 12 sampai 18 macam asam amino dan mencapai
jumlah ratusan asam amino. Dalam menu seimbang dibutuhkan 13-15 %.
Asam amino dapat dibedakan dalam 3 golongan yaitu asam amino esensial,
asam amino semi esensial, dan asam amino non-esensial.
Asam amino esensial ini tidak dapat dibentuk oleh tubuh sendiri, tetapi harus
disuplai dalam bentuk jadi (performed) dalam menu yang dimakan sehari-hari.
Ada 8 asam amino esensial untuk orang dewasa dan 10 asam amino esensial untuk
anak-anak yang harus dipenuhi. yaitu: Isoleusin, Leusian, Lisin, Metionin,
Fenilalanin, Treonin, Triptopan, Valin, Arginin, Histidin.
Asam amino semi esensial artinya asam amino ini dapat menjamin proses
kehidupan jaringan orang dewasa, tetapi tidak mencukupi untuk pertumbuhan
anak-anak.
Asam amino non-esensial ,asam-asam amino ini tidak dapat disintesa tubuh
sepanjang bahan dasarnya memenuhi bagi pertumbuhannya.
Adapun menurut macam asam amino yang membentuknya, protein dapat
digolongkan menjadi:
- Protein sempurna (Complete Protein) yaitu protein yang mengandung asamasam amino esensial yang baik macam maupun jumlahnya, sehingga menjamin
pertumbuhan dan mempertahankan kehidupan jaringan yang ada.Umumnya
protein hewani meruapakan protein sempurna.
- Protein tidak sempurna (Incomplete Protein) yaitu protein yang tidak
mengandung atau sangat sedikit berisi satu atau lebih asam-asam amino esensial.
Protein ini tidak dapat menjamin pertumbuhan dan mempertahankan jaringan yang
ada. Terdapat pada jagumg dan protein nabati lainnya.
- Protein kurang sempurna (Partially Complete Protein),protein ini mengandung
asam amino esensial yang lengkap tetapi beberapa diantarnya hanya sedikit.
Protein ini tidak dapat menjamin untuk pertumbuhan, tetapi dapat
mempertahankan kehidupan jaringan yang sudah ada. Sumbernya didapat dari
kacang-kacangan.
Apabila dilihat dari kebutuhan tubuh akan protein maka protein mempunyai
fungsi yang unik bagi tubuh yaitu:
- Protein menyediakan bahan-bahan yang penting peranannya untuk pertumbuhan
dan pemeliharaan jaringan tubuh.
- Protein bekerja sebagai pengatur kelangsungan proses di dalam tubuh.
- Memberi tenaga, jika keperluannya tidak dapat dipenuhi oleh karbohidrat dan
lemak.
Lemak
Seperti halnya karbohidrat dan protein, lemak merupakan sumber energi bagi
tubuh yang mempunyai unsur molekul karbon, hydrogen, oksigen.. Bobot energi
yang dihasilkan per gram lemak adalah 2 ¼ kali lebih besar daripada karbohidrat
dan protein, karena 1 gram lemak menghasilkan 9 Kalori sedangkan 1 gram
karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4 Kalori. Lemak yang dibicarakan
disini adalah lemak netral yang merupakan enter dari gliserol dan asam lemak
gliserol yang mempunyai tiga gugusan hidroksil di mana masing-masing akan
mengikat satu molekul asam lemak disebut Trigliserida. Dalam menu seimbang
dibutuhkan lemak sebesar 20-30 %.
Sifat fisik dari lemak amat penting karena mempengaruhi proses utilisasi
lemak di dalam tubuh,misal diketahui lemak yang diterima tubuh dalam bentuk
yang sudah teremulsi (emulsified Fat) akan mudah dicerna daripada lemak yang
belum teremulsi (Unemulsified Fat).
Dalam pangan dapat dibedakan kepadatan dari lemak dan minyak. Pada suhu
kamar (23o C) Lemak akan bersifat padat sedangkan minyak apada suhu 23 o C
bersifat cair. Lemak pada umunya mengandung asam lemak jenuh (yang tidak
berikatan rangkap) tinggi, sedangkan minyak cair tingkat kejenuhannya tinggi
berarati mengandung asam lemak berikatan rangkap cenderung mudah teroksidasi
kecuali minyak kelapa dan butter-fat kandungan asam lemak jenuhnya rendah.
Dari penampilan yang bisa dilihat oleh mata/penglihatan lemak dapat dibagi
pula menjadi lemak Kentara (Visible Fats) contohnya: lemak hewani, butter,
margarine, sedangkan lemak Tak Kentara (Invisible Fats) contohnya: lemak dalam
susu, kuning telor, adpokat.
Asam lemak yang penting bagi manusia berdasarkan sumbernya dapat
dibagi:
- Lemak Hewani: Lemak berasal dari hewan. Contohnya: Asam Palmitat, Asam
Stearat dan Asam Oleat.
- Lemak Nabati, yang terpenting adalah asam lemak esensial seperti: Asam
Linoleat, Linolenat, dan arakhidonat, banyak terdapat pada minyak sayur (minyak
jagung, minyak kacang, kedele) dan adpokat.
Di antara ketiga asam lemak esensial
ini yang terpenting asam linoleat karena tubuh sebenarnya dapat membentuk asam
linolenat yang didapat dari minyak nabati dan diketahui ASI (Air Susu Ibu) kaya
akan asam linolenat. Asam lemak esensial mempunyai fungsi membantu proses
pertumbuhan serta menjaga kesehatan kulit (mencegah terjadinya
dermatitis/peradangan kulit).
Selain lemak yang termasuk trigliserida atau yang masuk lemak netral atau
disebut juga lipida dan sumber-sumbernya diketahui juga kelompok lain yang
merupakan erter asam lemak, alkohol serta radikal lainnya (Compound Lipids)
dan yang termasuk turunan/derivate lemak (Derived Lipids).
Termasuk “Compound Lipids” antara lain: Fosfolipida yaitu komponen lemak
yang mengandung fosfor dalam molekulnya. Glikolipida yaitu komponen lemak
yang mempunyai rantai panjang dan mengadung karbohidrat:glukosa/galaktosa.
Adapun yang termasuk derivate/turunan lipida atau Derived Lipids, contohnya:
Sterol.
Peranan fisiologis lemak yang terutama adalah:
- Menghasilkan energi yang dibutuhkan tubuh.
- Mempunyai fungsi penbentuk/struktur tubuh
- Pengatur proses yang berlangsung dalam tubuh secara langsung dan tidak
langsung
- Protein- Sparer
- Penghasil Asam Lemak esensial
- Carrier (pembawa) Vitamin larut dalam lemak
Fungsi lemak yang lain :
- Lemak sebagai pelumas diantara persendian dan membantu pengeluaran sisa
makanan.
- Lemak memberi kepuasan cita rasa, lemak lebih lambat dicerna sehingga dapat
menangguhkan perasaan lapar, lemak memberi rasa dan keharuman yang lebih
baik pada makanan.
- Beberapa macam lipida berfungsi sebagai agen pengemulsi yang akan
membantu mempermudah transport subtansi lemak keluar masuk melalui
membran sel.
- Asam lemak berfungsi sebagai precursor/pendahulu dari prostaglandin yang
berperan mengatur tekanan darah,denyut jantung dan lipolisis.
Defisiensi lemak dalam tubuh akan mengurangi ketrsediaan energi dan
mengakibatkan terjadinya katabolisme/perombakan protein. Cadangan lemak akan
berkurang dan lambat laun terjadi penurunan berat badan. Defisiensi asam lemak
akan mengganggu pertumbuhan dan menyebabkan terjadinya kelainan pada kulit
umumnya pada balita terjadi luka “Eczematous” pada kulit.
Vitamin
Yang dimaksud Vitamin adalah senyawa kimia sangat esensial dibutuhkan
tubuh walaupun dalam jumlah yang sangat kecil tetapi penting untuk pemeliharaan
kesehatan dan pertumbuhan normal. Ada tidaknya vitamin dalam tubuh sangat
menentukan normal tidaknya di dalam tubuh, sehingga harus masuk ke dalam
tubuh sudah dalam bentuk jadi dari bahan makanan.
Meskipun vitamin-vitamin ini diperlukan hanya dalam jumlah yang sedikit,
sebaliknya jika badan kekurangan zat ini akan menimbulkan hal-hal yang merugikan. Di balik itu, beberapa vitamin dapat pula memberikan pengaruh buruk,
jika terdapat dalam makanan dalam jumlah yang terlalu banyak sehingga
berlebihan. Kalau seseorang kekurangan vitamin di dalam makanannya tetapi
belum memperlihatkan tanda-tanda penyakit yang nyata , ia dikatakan menderita
“hipovitaminosis”, jika sudah sampai terlihat tanda-tanda klinik yang nyata,
disebut “avitaminosis”. Kalau terlalu banyak mendapatkan vitamin, sehingga
menimbulkan akibat-akibat yang tidak baik maka disebut “hipervitaminosis”.
Vitamin dibagi dalam dua golongan besar yaitu:
- Vitamin yang larut dalam lemak yaitu A, D, E, dan K.
- Vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin C dan vitamin yang termasuk dalam
golongan B komplek.
Vitamin A.(Akseroftol)
Vitamin ini berfungsi sebagai bahan pembentuk rhodopsin yang diperlukan
dalam proses penglihatan terutama dalam cahaya remang-remang, untuk mempertahankan kesehatan kulit, dan membantu proses pertumbuhan tubuh.
Bahan makanan yang banyak mengandung vitmin A yaitu susu, minyak ikan, telur,
sayuran hijau, buah-buahan yang berwarna kuning dan merah. Sayuran dan buah-buahan mengandung provitamin A, yaitu zat yang menyerupai vitamin A dan baru
diubah menjadi vitamin A di dalam hati, provitamin A ini sering juga disebut
carotene.
Vitamin D. (Kalsiferol)
Vitamin ini berfungsi untuk mengatur metabolisme garam kapur untuk
pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan tulang dan gigi, serta mengaktifkan
penyerapan kalsium dan fosfor. Kulit mengandung provitamin D yang bila kena
sinar ultra violet/ungu akan berubah menjadi vitamin D yang aktif. Makanan yang
banyak mengandung vitamin D adalah hati, susu, minyak ikan, dan kuning telur.
Vitamin E. (Tokoferol)
Vitamin E ini fungsinya belum jelas pada manusia, tetapi dari penyelidikan
melalui percobaan pada binatang bahwa fungsi fungsi vitamin E berhubungan
dengan proses reproduksi. Binatang yang mengalami kekurangan vitamin E
menjadi mandul. Bahan makanan yang banyak mengandung vitamin E adalah
kecambah (biji-bijian yang sedang tumbuh), hati,
lemak, mentega, susu, telur, sayuran.
Vitamin K. (Fillokhinon)
Vitamin K berfungsi dalam proses pembekuan darah, karena vitamin ini
mempengaruhi pembentukan prothrombine di dalam hati. Bahan makanan yang
banyak mengandung vitamin K yaitu daging, hati, kuning telur,minyak
kedele,sayuran hijau.
Vitamin C. (Asam askorbat)
Vitamin C berfungsi memperkuat dinding pembuluh darah, mencegah infeksi,
mempercepat penyembuhan luka/patah tulang. Sifat vitamin C yang perlu diperhatikan adalah mudah larut dalam air dan mudah rusak dengan pemanasan.
Vitamin C ini banyak terdapat dalam sayur-sayuran dan buah-buahan yang segar.
Vitamin B 1 (Tiamin)
Tiamin dikenal esensial bagi tubuh untuk fungsi pertumbuhan, membantu
dalam metabolisme karbohidrat, memelihara nafsu makan, memelihara jaringan
syaraf dan mengatur air dalam jaringan tubuh, memperbaiki fungsi saluran
pencernaan makanan. Tiamin dikenal pula sebagai “vitamin semangat” karena bila
terjadi kekurangan akan menimbulkan penurunan kegiatan syaraf. Makanan yang
banyak mengandung tiamin/ vitamin B1 adalah daging, biji-bijan, kacangkacangan, padi-padian (beras tumbuk, bekatul).
Vitamin B 2 (Riboflavin)
Riboflavin berperan dalam berbagai enzim dan koenzim yang esensial dalam
proses oksidasi jaringan, terutama di bagian luar dari tubuh seperti kulit, mata, dan
urat syaraf perifer,membantu sel dalam pemakaian zat asam, membuat kulit sehat
dan halus terutama sekitar mulut dan hidung. Bahan makanan yang banyak
mengandung vitamin B 2 adalah hati, keju, telur, daging, sayur-sayuran, kacangkacangan, dan susu.
Vitamin B 3 (Niasin/Asam Nikotinat)
Niasin dikenal sebagai factor pencegah pelagra,penyakit ini dijumpai
diberbagai daerah di Eropa. Niasin termasuk zat organik yang sederhana,
merupakan asam mengandung nitrogen, dan niasianamid adalah garam dari asam
ini. Niasin larut dalam air, merupakan senyawa yang sangat stabil terhadap panas
maupun oksidasi dan tidak dipengaruhi oleh asam dan basa. Niasin berfungsi untuk
membantu proses pertumbuhan, menjaga fungsi syaraf dan percernaan, dan
menjaga kesehatan kulit. Bahan makanan yang benyak mengandung niasin adalah
hati, daging, padi-padian, biji-bijian, kacang-kacangan.
Vitamin B 6 (Piridoksin)
Piridoksin berfungsi mencegah kurang darah, membantu proses metabolisme
protein dan asam lemak, menjaga pemeliharaan jaringan syaraf dan membantun
getah pencernaan serta biokimia tubuh. Bahan makanan yang banyak mengandung
vitamin B 6 adalah daging telur, sayuran hijau, kacang-kacangan, padi-padian.
Biotin.
Vitamin ini merupakan salah satu anggota kelompok vitamin B komplek,
terdapat dalam berbagai bahan makanan. Vitamin ini dapat disintesa oleh bakteri
usus pada manusia dan hewan. Biotin berfungsi dalam metabolisme sebagai faktor
pembantu bagi proses karboksilasi enzim. Bahan makanan yang banyak
mengandung biotin adalah hati, ragi, daging, kedele, bekatul, kuning telur,juga
terdapat dalam bentuk bebas pada buah-buahan dan sayur-sayuran.
Asam Folat (Folasin)
Asam folat diperlukan dalam proses metabolic dan pembantukan sel-sel darah
merah yang baru, sehingga dapat digunakan dalam pengobatan anemia. Asam folat
juga terlibat dalam metabolisme beberapa asam amino (glisin, tirosin, asam
glutamate dan histidin) dan khusus berhubungan dengan metabolisme metionin.
Bahan makanan yang banyak mengandung asam folat adalah sayur-sayuran, hati,
ginjal, padi-padian, biji-bijian berlemak dan kacang tanah.
Asam Pantotenat.
Asam pantotenat ini berfungsi dalam proses metabolisme sebagai koenzim A
yang memberikannya pada siklus krebs sehingga menghasilkan enersi. Bahan
makanan yang mengandung asam pantotenat adalah hati, ragi, daging, padi-padian
dan susu.
Vitamin B 12 ( Sianokobalamin)
Sianokobalamin berperan dalam proses pembentukan darah merah pada
penyembuhan penderita anemia, membantu getah pencernaan serta biokima tubuh. Bahan makanan yang banyak mengandung vitamin B 12 adalah hati, ginjal,
daging, sedangkan susu hanya mengandung vitamin tersebut dalam jumlah yang
sedikit.
Mineral
Mineral adalah suatu zat anorganik yang berasal dari bahan makanan, dan
dapat diperoleh dari perubahan zat-zat tersebut pada temperatur dan tekanan yang
tinggi. Mineral hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit tetapi mempunyai peranan
yang penting dalam proses-proses di dalam tubuh, yaitu sebagai zat pengatur dan
pembangun.
Mineral sebagai zat pengatur berfungsi sebagai:
- Mengatur keseimbangan asam basa.
- Proses pengangkutan oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh.
- Proses pembekuan darah
- Kepekaan syaraf dan kontraksi otot.
- Proses metabolisme sebagai bagian dari enzim.
Ada beberapa macam zat mineral sesuai fungsinya masing-masing yaitu:
Kalsium (Ca).
Peranan kalsium berfungsi tidak saja pada pembentukan tulang dan gigi,
namun memegang peranan penting pada berbagai proses fisiologik dan biokhemik
di dalam tubuh, seperti pada pembekuan darah, ekstibilitas syaraf otot, kerekatan
seluler, transmisi impul-impul syaraf, memelihara dan meningkatkan fungsi
membrane sel, mengaktifkan reaksi enzim-enzim lipase dan sekresi hormon.
Kalsium diperlukan dalam pembekuan darah ada hubungannya dengan vitamin K.
Mineral ini diperlukan untuk mengaktifkan protrombin yang berperan dalam
rentetan proses pembekuan darah. Bahan makanan yang banyak mengandung
sumber kalsium adalah susu dan hasil olahnya (kecuali mentega) seperti keju dan
es krim. Di samping itu sayuran hijau, brokoli, kacang-kacangan, buah-buahan,
ikan teri kering,
Fosfor (P).
Tubuh manusia mengandung sekitar 12 gram fosfor per kilo gram jaringan
tanpa lemak. Dari jumlah ini kira-kira 85 persen terkandung dalam kerangka
tulang. Di dalam plasma terdapat fosfor sekitar 3.5 mg/100 ml plasma. Bila butir
darah merah termasuk maka total fosfor dalam darah antara 30-45 mg/100 ml
darah. Fosfor berperan sebagai bahan pembentuk tulang dan gigi, merupakan
bagian penting dari inti sel, mengatur keseimbangan asam basa dalam darah,
mengatur proses-proses metabolisme, mengatur proses oksigen. Bahan makanan
sumber fosfor adalah daging, hati, ikan teri kering, kuning telur, kacang-kacangan,
bekatul.
Sulfur (S).
Sulfur mempunyai peranan penting karena merupakan bagian penting dari
vitamin B1, diperlukan oleh semua sel karena merupakan bagian dari asam amino
sistin dan metionin. Bahan makanan sumber sulfur adalah bahan-bahan makanan
sumber –sumber protein (kacang-kacangan).
Natrium (Na)
Natrium berfungsi mengatur tekanan osmose, keseimbangan air dan asam basa,
menjaga kepekaan sel-sel syaraf dan kontraksi otot. Bahan makanannya adalah
garam dapur, bahan makanan dari laut dan hewani.
Besi (Fe).
Jumlah seluruh besi di dalam tubuh orang dewasa terdapat sekitar 3.5 g, di
mana 70 persennya terdapat dalam hemoglobin, 25 persennya merupakan besi
cadangan (iron storge) yang terdiri dari feritin dan hemosiderin terdapat dalam
hati, limfa dan sumsum tulang. Besi berfungsi bahan pembentuk hemoglobin
umumnya sebesar 20-25 mg per hari, juga mengangkut oksigen ke jaringajaringan. Jumlah besi dalam tubuh diatur terutama oleh penyerapan yang
bervariasi. Bila besi simpanan berkurang maka penyerapan besi akan meningkat. Bahan makanan sumber zat besi adalah daging, hati, kacang-kacangan, sayuran
hijau.
Yodium (J)
Sepanjang diketahui, yodium berfungsi sebagai bagian dari tiroksin dan
senyawa lainnya yang disintesis oleh kelenjar tiroid. Tubuh mengandung sekitar 25
mg yodium, di mana sepertiganya terdapat dalam kelenjar tiroid. Namun demikian,
yodum terdapat dalam semua jaringan tubuh. Pada ovari, otot dan darah
mengandung yodium yang relativ tinggi setelah tiroid. Bahan makanan sumber
yodium adalah bahan makanan dari laut dan bahan makanan yang tumbuh di
daerah bukan daerah gondok endemik.
Kalium (K).
Tubuh manusia mengandung 2.6 mg kalium per kilogram berat badan bebas
lemak, sel-sel syaraf dan otot mengandung banyak kalium. Dari jumlah kecil
mineral ini dijumpai dalam cairan ekstraseluler, kadar K dalam serum adalah14 –
22 mg/100 ml. Tampaknya kalium mempunyai kemampuan menorobos membran
sel lebih besar dibandingkan dengan natrium. Kalium berperan terdapat dalam
semua sel, mengatur tekanan osmosa dan keseimbangan asam basa, diperlukan
dalam reaksi enzim sel. Bahan makanan yang mengandung kalium adalah sayursayuran, padi-padian, kacang-kacangan.
Tembaga (Cu).
Tubuh manusia mengandung 1.5-2.5 mg tembaga (Cu) per kilogram berat
badan bebas lemak. Mineral ini tersebar di seluruh jaringan tubuh, namun hati,
otak, jantung, dan ginjal mengandung Cu dalam jumlah yang lebih banyak. Dalam
darah, tembaga terdapat dalam jumlah yang kira-kira sama pada plasma dan
eristrosit. Plasma mengandung sekitar 110 mcg/100 ml dan eristrosit 115 mcg/100
ml. Tembaga berfungsi dalam pembentukan hemoglobin. Bahan makanan sumber
tembaga adalah kacang-kacangan, jerohan, padi-padian, ikan, bangsa kerang
Flour (F).
Flour berfungsi mencegah kerusakan gigi. Bahan makanan sumber flour
adalah garam dapur dan air minum.
Chloor (Cl).
Mineral chloor berfungsi mengatur tekanan osmose, keseimbangan air dan
asam basa, bahan pembentuk getah lambung (HCL). Bahan makanan sumber
chloor adalah garam dapur, bahan makanan dari laut dan bahan makanan hewani.
Mineral-mineral lain Mo, Mg, Mn, dan Zn.
Mineral-mineral ini belum banyak diketahui tentang fungsinya, umumnya
merupakan bagian dari enzim-enzim .Bahan makanannya didapat tersebar dalam
berbagai bahan makanan.
Air
Air merupakan zat gizi yang sangat penting bagi tubuh. Air merupakan
komponen utama dari semua struktur sel dan merupakan media kelangsungan
proses metabolisme dan reaksi kimia di dalam tubuh. Air yang tersedia bagi tubuh
termasuk yang terdapat dalam makanan cair maupun padat yang dikonsumsi, serta
air yang terbentuk di dalam sel sebagai hasil proses oksidasi makanan.
Fungsi air bagi tubuh antara lain:
- Menjaga keseimbangan tubuh
- Membuang zat-zat kotoran atau sisa-sisa metabolisme
- Mengatur suhu tubuh
d. Membentuk cairan tubuh
- Merupakan bagian dari sel di seluruh tubuh: jaringan lemak 20 %, otot lurik 75 %, plasma darah 90%
- Membantu proses pencernaan dan proses metabolisme di dalam tubuh.
Distribusi air meliputi: Intra seluler. dan Ekstra seluler
Kebutuhan air dapat dipenuhi:
- Cairan yang di minum
- Dari makanan
- Dari sisa metabolisme
- Pembakaran hidrat arang, lemak, dan protein.
Sumber : http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/195906281989012-LILIS_KOMARIYAH/Modul_Jadi_Gizi_Olahraga.pdf
Comments
Post a Comment