JENIS -JENIS PERTUMBUHAN PADA MANUSIA

Image
  Jenis – jenis Pertumbuhan Pada dasarnya, jenis pertumbuhan dapat dibagi menjadi dua, yaitu pertumbuhan yang bersifat linier dan pertumubuhan massa jaringan. Dari sudut pandang antropometri, kedua jenis pertumbuhan ini mempunyai arti yang berbeda. Pertumbuhan linier menggambarkan  status gizi yang dihubungkan pada masa lampau dan pertumbuhan masa jaringan menggambarkan status gizi yang dihubungkan pada masa sekarang saat pengukuran. Pertumbuhan linier Bentuk ukuran linier adalah ukuran yang berhubungan dengan panjang badan, lingkar dada, dan lingkar kepala. Ukuran linier yang rendah biasanya menunjukan keadaan gizi yang kurang akibat kekurangan energi dan protein yang diderita waktu lampau. Ukuran linier yang paling sering digunakan adalah tinggi atau panjang badan.   Pertumbuhan masa jaringan Bentuk dan ukuran masa jaringan adalah masa tubuh. contoh ukuran massa jaringan adalah berat badan, lingkar lengan atas (LILA), dan tebal lemak bawah kulit. Apabila ukuran ini rendah

PENGERTIAN ANOREKSIA NERVOSA DAN BULIMIA NERVOSA


 Pengertian  Anoreksia nervosa dan Bulimia nervosa


Pengertian Anoreksia nervosa

Anoreksia nervosa adalah suatu sindrom yang ditandai dengan penurunan berat badan yang disengaja dan dimulai atau dipertahankan oleh sipenderitaGangguan terjadi umumnya pada gadis remaja atau perempuan muda, tetapi dapat juga terjadi pada remaja laki-laki atau pria muda meskipun sangat jarang, demikian pula pada anak menjelang pubertas atau pada perempuan menjelang menopouse. Anoreksia nervosa merupakan suatu sindrom indevenden dari gambaran klinis sindrom ini mudah dikenal sehingga diagnosa sangat dapat diandalkan dengan tinggkat kesesuaian yang tinggi diantara para dokter. Penelitian lebih lanjut memperlihatkan bahwa, diantara pasien yang tidak sembuh menunjukan gambaran utama yang sama dengan anoreksia nervosa dalam bentuk kronis. Meskipun penyebab yang sebenarnya dari anoreksia nervosa masih belum jelas, terdapat banyak bukti bahwa interaksi faktor psikologis, sosio kultural, keperibadian lemah dan faktor biologis mendasari terjadinya gangguan makan tersebut.

Gambaran klinis anoreksia nervosa adalah adanya penurunan berat badan akibat diet yang sangat ketat dan menghindari makanan yang menggemukan. Diet pengurangan makanan tersebut terus berlanjut dengan menahan keinginan makan walaupun dalam keadaan makan.Gambaran klinis lain itu adanya ketakutan yang berlebihan akan peningkatan berat badan ataupun obesitas dan adanya gangguan fungsi endokrin. Gangguan fungsi endokrin pada perempuan bermanifestasi sebagai amenor (3 bulan berturut-turut) sedangkan pada laki-laki terjadi gangguan gairah dan potensi seksual.

Pengertian Bulimia nervosa

Bulimia nervosa adalah suatu sindrom yang ditandai dengan serangan berulang perilaku makian berlebih dan preokupasi berlebihan perihal berat badannya, sehingga pasien menggunakan cara yang sangat ketat untuk mengurangi efek “menggemukan” dari makanan.Gangguan ini dapat juga juga merupakan skuele dari anoreksia nervosa yang menetap. Pasien yang mulanya anoreksia kemudian tampak membalik dengan adanya kanaikan berat badannya dan timbulnya kembali menstruasi tetapi diikuti dengan pola makan berlebih dan muntah. Muntah yang berulang cenderung menyebabkan gangguan elektrolit tubuh, komplikasi fisik (seperti : kejang, aritmia kordis, kelemahan otot) dan penurunan berat badan.Beberapa gejala klinis bulimia nervosa antara lain adalah : pembengkakan kelenjar ludah akibat muntah berulang, amenore atau mentrusi tidak teratur pada priode starvasi. 

Dilatasi lambung akut pada periode mkan berlebih yang sering diikuti abdomen. Kemudian juga bisa didapatkan adanya gejala-gejala akibat penggunaan pencahar yang berlebih seperti adanya sindrom kolon iritabel, dehidrasi da gangguan elektrolit dengan segala akibatnya. Juga bisa didapatkan adanya gejala fatik, dispepsia,sakit kepala, insomnia, dan gejala-gejala lain yang tidak spesifik. Selain itu untuk membedakan antara anoreksia nervosa dan bulimia yaitu pada anoreksia nervosa secara umum berat badannya dibawah normal dan menetap, sedangkan pada bulimia nervosa berat badannya normal atau sedikit berlebih dan fruktuatif.

Bulimia dibagi menjadi Bulimia Nervosa-Purging Type dan Bulimia Nervosa-Non Purging Type. Bulimia Nervosa-Purging Type adalah Tipe yang memuntahkan kembali makanan setelah sangat kenyang (menggunakan purging medications). Dilakukan dengan menusukkan jari ke tenggorokan, atau dengan menggunakan obat-obatan laksatif, obat pencahar, maupun obat-obatan lain. Tujuannya agar makanan tidak sempat dicerna oleh tubuh sehingga tidak menambah berat badan. Sedangkan Bulimia Nervosa-Non Purging Type adalah Penderita berolahraga berlebihan setelah makan atau berpuasa untuk mengontrol berat badan, namun tidak muncul purging behaviors. Tujuannya agar energi yang dihasilkan dari makanan dapat langsung dibakar dan habis.

Perbedaan anoreksia nervosa dan bulimia nervosa, anoreksia nervosa adalah gangguan prilaku makan yang ditandai dengan ketakutan berlebih terhadap berat badan sehingga mereka cenderung membatasi asupan makanan dengan cara melakukan diet yang sangat ketat, mereka membiarkan dirinya kelaparan. Sedangkan bulimia nevosa adalah gangguan perilaku makan yang ditandai dengan episode berulang dari makan berlebihan atau biasa disebut dengan binge eating dan kemudian diikuti dengan pembersihan diri dari makanan yang dimakannya.


 Tanda-tanda Anoreksia nervosa dan Bulimia nervosa

Tanda-tanda anoreksia nervosa, menurut (Thomson .2004  dalam Aini.2009) :
1)      Kehilangan berat badan yang sangat drastis
2)       Menarik diri dari kehidupan sosial
3)      Latihan berlebihan (olahraga)
4)      Kelelahan, otot lemah
5)      Mencari alasan untuk tidak memakan makanan
6)      Kelihatan tidak nyaman disekitar makanan
7)      Memiliki kebiasaan makan yang tidak biasa(misalnya memilih-milih makanan)
8)      Mengeluh menjadi terlalu gemuk bahkan ketika mereka kurus
9)       Merasa bersalah atau malu jika makan
10)   Sifat lekas marah dan mood tidak stabil
11)  Muntah dengan sengaja
12)   Mengkonsumsi obat pencahar
13)  Diet atau pil diet untuk mengontrol berat badan
14)  Menstruasi tidak teratur
15)  Amenorrhea (hilangnya menstruasi)
16)   Pingsan dan merasa pusing
17)  Sakit kepala, terlihat pucat
18)  Depresi

 Tanda-tanda bulimia nervosa :  
1.  Makan secara rahasia, seperti makan pada tengah malam ketika telah tidur.
2.  Menjadi sibuk mengatur makanan, diet, berat badan dan bentu badan.
3.  Sering merasa amat tertekan/depresi yang mengalami perubahan situasi hati (mood) secara berlebih.
4.  Merasa jijik, bersalah, marah,dan benci diri sendiri.
5.  Merasa takut tidak akan dapat berhenti makan atau tidak dapat kurus.
6.  Merasa benci jika ada makanan didalam tubuh dan merasa wajib untuk mengelurkannya.
7.  Menghindari makanan didepan umum  dan menjadi takut untuk bersosialisasi.
8.  Menghindari keintiman perasaan dan fisik.
9.  Menjadi tergantung kepada alkohol dan obat-obatan.
10.  Mengalami periode perilaku penahanan atau membatasi makanan.

Penyebab dari anoreksia nervosa dan bulimia nervosa

Penyebab dari anoreksia nervosa :
        Penyebab anoreksia nervosa secara pasti masih belum jelas.Sebagian besar spesialis percaya bahwa gangguan tersebut berasal dari sejumlah faktor ,seperti :
§  Psikologis
§  Lingkungan
§  Genetika/biologis.

            Ada beberapa pendukung terjadinya anoreksia nervosa :      
1.   Diet ekstrim mengubah cara kerja otak dan metabolisme, dan menekankan tubuh juga. Perubahan ini mungkin akan membuat penderita lebih berpotensi mengalami gangguan makan.
2.   Genetika memainkan peran besar dalam anoreksia dan bulimia. Dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki gangguan ini, orang-orang yang memiliki gangguan makan lebih mungkin untuk memiliki riwayat keluarga gangguan makan, obesitas, atau gangguan mood (seperti kecemasan atau depresi).
3.  Kombinasi dari ciri-ciri kepribadian tertentu (seperti kepercayaan diri yang rendah bersama dengan perfeksionisme) dan tekanan budaya dan sosial dapat memainkan bagian dalam anoreksia.
4.  Untuk beberapa remaja, anoreksia mungkin menjadi cara mengatasi stres dan tantangan masa remaja. Peristiwa kehidupan yang penuh stres, seperti pindah ke lingkungan baru, perceraian, atau kematian orang yang dicintai, bisa memicu anoreksia.

Penyebab bulimia nervosa :
1.      Model adikasi
Bulimia Nervosa diyakini sebagai adiksi terhadap makanan dan tingkah laku. Hal ini berhubungan dengan pengobatan Bulimia Nervosa yang menekan kan pada penghentian, dukungan sosial dan mencegah kekambuhan, dimana metode ini mirip dengan pengobatan adiksi terhadap alcohol maupun obat-obatan.

2.      Model keluarga
Gangguan makan pada remaja berhubungan dengan system interaksi antara keluarga. Oleh karena itu fokus pengobatan penderita bulimia nervosa adalah disfungsi interaksi dalam keluarga. Penderita bulimia nervosa pada umumnya memiliki riwayat kekerasan fisik maupun seksual semasa kanak-kanak.

3.      Model Sosial Budaya
Publikasi media tentang hubungan antara tubuh yang langsing dengan karier yang sukses telah merangsang para remaja untuk melakukan diet supaya tubuhnya menjadi langsing. Banyak remaja yang gagal mencapai keaadaan ini dan akhirnya menjadi penderita bulimia nervosa

4.      Model Kognitif  dan Tingkah laku
     Bulimia nervosa merupakan implementasi tingkah laku yang irasional tentang bentuk tubuh, berat badan, diet dan kepercayaan diri. Fokus pengobatan adalah mengidentifikasi disfungsi ini dan membantu menumbuhkan keyakinan yang rasional. Penderita diberikan jadwal makan yang jelas dan teratur.

5.      Model Psikodinamik
Bulimia nervosa merupakan usaha untuk mengendalikan atau menghindari dampak perasaan yang tertekan, implusif dan kecemasan. Pengobatan psikodinamik adalah mencari proses yang mendasari penderita bulimia nervosa terutama gambaran psikososialnya (Angelia, 2009).


Terapi dari Anoreksia nervosa dan Bulimia nervosa

Terapi  anoreksia nervosa

Idealnya terapi harus mencapai tiga tujuan (american dietetic association, 2001; fairburn dan harrison, 2003). Pertama, penatalaksanaan efektif gangguan makan meningkatkan motivasi untuk mengubah perilaku makan yang terganggu. Tujuan kedua adalah normalisasi berat badan, yang tidak hanya memperbaiki kesehatan fisik, tetapi juga memperbaiki suasana hati dan responsivitas terhadap psikoterapi. Tujuan terapi yang ketiga adalah membantu pasien menyesuaikan berat badan dan bentuk tubuh pada tingkat makan yang sesuai dengan evaluasi diri mereka, mengurangi pola makan dan latihan yang terganggu . pada kasus gangguan makan kronis yang resisten terhadap terapi, tujuan terapi adalah meminimalkan dampak negataif gangguan makan terhadap fisik, sosial ndan emosional.

Terapi bulimia nervosa

Terapi dari bulimia nervosa terdiri dari berbagai intervensi, termasuk Psikotherapi individual dengan pandekatan kognitif perilaku, terapi kelompok, terapi keluarga dan farmakotherapi.
1.      Psikotherapi
Biasanya melakukan terapi kognitif, yang bertujuan merubah persepsi dan cara berpikir pasien mengenai tubuhnya, untuk mendorong pasien berpikir secara benar terhadap dirinya sehingga menjadi lebih obyektif melihat suatu masalah, dan menghilangkan sikap serta reaksi yang salah terhadap makanan (Purwanti, 2008).
Caranya yaitu dengan :
a)      Memberi kepercayaan kepada pasien sehingga pasien mau bekerjasama dalam pengobatan. Pasien bulimia nervosa biasanya terlihat begitu antusias untuk menjalankan pengobatan. Namun kenyataannya dia cenderung menggunakan caranya sendiri dan tetap berusaha mempertahankan kebiasaannya. Jadi sebelum pengobatan biasanya harus memberikan kepercayaan dan meyakinkan pasien tentang pengobatan yang akan dijalaninya.
b)      Menghentikan kebiasaan makan yang salah dan episode muntah serta diare. Hal ini dapat dilakukan dengan membatasi jumlah dan jenis makanan pasien bulimia nervosa. Namun sedikit sulit bila pasien tinggal dirumah tanpa pengawasan.

2.      Farmakotherapi.
Untuk penderita bulimia umumnya diberikan obat-obatan jenis antidepresan bersama dengan pengobatan psikoterapi. Obat yang diberikan umumnya dari jenis trisiklik seperti imipramine (dengan merek dagang Tofranil) dan desipramine hydrochloride (Norpramin); atau jenis selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) seperti fluoxetine (Antiprestin, Courage, Kalxetin, Nopres, dan Prozac), sertraline (Zoloft), dan paroxetine (Seroxat). Semua obat itu digunakan sebagai bagian dari suatu program therapi yang menyeluruh dengan psikotherapi. Khusus bagi pasien dengan cemas dan agitasi dapat diberikan lorazepam (Ativan) 1-2 mg per oral atau IM.diet chitosin lemak kolesterol sehat bulimia pola makan gangguan lebah madu Berat badan kerap menjadi masalah bagi kebanyakan orang dan ini memicu kemunculan berbagai cara untuk mengurangi atau mempertahankan berat badan.

3.      Terapi psikis
Terapi bulimia biasanya meliputi konseling dan terapi tingkah laku. Sebagian besar gangguan makan permasalahannya bukanlah pada makanan itu sendiri, tetapi pada kepercayaan diri dan persepsi diri. Terapi akan efektif jika ditujukan pada penyebabnya, bukan pada gangguan makannya. Terapi individu, dikombinasikan dengan terapi kelompok dan terapi keluarga seringkali sangat membantu. Terapi kelompok adalah terapi dimana penderita penyakit yang sama saling membagi pengalaman mereka. Terapi konseling seringkali harus dikombinasikan dengan obat antidepresan. Terapi ini untuk membantu pasien yang depresi, terganggu secara emosional, atau adanya faktor sosial sehingga mendorong terjadinya gangguan makan. Terapi dilaksanakan agar pasien mampu mengeluarkan perasaan dan permasalahannya sehingga terapis dapat membantu penderita menghadapi perubahan hidup dan memperkuat rasa percaya diri.

4.      Terapi oral
Terapi oral yang dapat dilakukan penderita bulimia nervosa :
a)      Untuk mencegah erosi dan karies pada gigi, pasien dianjurkan tidak menyikat gigi lagi setelah muntah, namun berkumur dengan sodium fluorida 0,05%, alkaline mineral water, sodium bikarbonat, atau magnesium hidroksida untuk menetralkan asam pada rongga mulut.
b)      Mengurangi konsumsi makanan yang mengandung gula atau karbohidrat, sebab meningkatkan terjadinya risiko karies.
c)      Mengunyah permen karet rendah gula untuk meningkatkan produksi saliva atau menggunakan saliva sintetik seperti glosodane. Gunakan pasta gigi, obat kumur, atau gel yang mengandung fluorida untuk mengurangi rasa sensitif pada gigi dan sebagai pertahanan terhadap karies. Menyikat gigi tiga kali sehari dan melakukan flosing untuk mengurangi plak pada gigi.

5.      Terapi nutrisi
Ahli gizi dapat mengatur jadwal makan, memberikan penjelasan mengenai tujuan terapi nutrisi, pentingnya diet sehat dan akibat buruk dari pola makan yang salah terhadap kesehatan. Pengaturan diet untuk penderita bulimia nervosa dilakukan secara bertahap tergantung tingkat keparahan serta ada tidaknya komplikasi dengan penyakit penyerta. Kebutuhan energi disesuaikan dengan umur dan jenis kelamin, dihitung berdasarkan berat badan ideal, bukan berat badan yang sebenarnya. Selain dengan pengaturan makan yang sehat dan berimbang diperlukan juga olahraga secara tepat dan teratur. Olahraga yang teratur dapat menormalkan kembali kerja kelenjar yang abnormal sehingga akan diperoleh kadar serotonin yang sesuai dengan kebutuhan penderita (Angelia, 2009).


Pencegahan dari Anoreksia nervosa dan Bulimia nervosa

Pencegahan dari anoreksia nervosa :
Tindakan-tindakan pencegahan agar tidak terkena noreksia nervosa antara lain :
a)      Makan secara normal, diet yang seimbang sejak usia muda.
b)      Adakan diskusi dengan keluarga megenai anoreksia nervosa sebelum anak menjadi dewasa.
c)      Bila ingin mengurangi berat badan,mulailah program penururnan berat badan dengan bantuan seorang ahli gizi.
d)     Bagi orang tua perhatikan anak remaja anda, buka komunikasi dengan anak,berkomentar positif terhadap bentuk tubuh anak, jangan berkomentar negatif tentang bentuk tubuh anak.

Pencegahan dari bulimia nervosa :
Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan mengamati ada-tidaknya gejala pada keluarga maupun orang-orang terdekat. Ketika beberapa gejala ditemui dapat dilakukan pendekatan secara interpersonal, berempati dan mendorong untuk makan dan berolahraga secara normal, serta memberitahukan dampak negatif bulimia. penderita bulimia tidak dapat sembuh dengan sendirinya oleh karena itu tindakan pertolongan yang harus segera diberikan yaitu disarankan untuk berkonsultasi langsung ke para ahli kesehatan. Secara umum penderita penyakit ini jarang hingga perlu dirawat di rumah sakit, kecuali keadaannya sudah terjadi komplikasi yang parah. Pengobatan pun akan berbeda antar orang.

Pencegahan terjadinya bulimia nervosa terdiri atas dua bagian :
1.      Program pencegahan primer
Pencegahan ini langsung ditujukan pada populasi berisiko tinggi seperti murid wanita SMP untuk mencegah timbulnya gangguan makan pada mereka yang asimtomatik. Pencegahan yang dilakukan dapat berupa program pendidikan mengenai sikap dan prilaku terhadap remaja.
2.      Program pencegahan sekunder
Pencegahan ini bertujuan untuk deteksi dan intervensi dini, dengan memberikan pendidikan pada petugas kesehatan di pusat pelayanan kesehatan primer. Selain diatas untuk mencegah terjadinya gangguan makan berupa bulimia nervosa dapat juga dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya rajin berkonsultasi dengan dokter,Tingkatkan rasa percaya diri, tingkatkan dinamika lingkungan (Usahakan agar tercipta suasana yang nyaman dan kondusif di lingkungan keluarga atau pekerjaan), bersikap realistis (Jangan mudah percaya pada apa yang digambarkan oleh media tentang berat dan bentuk badan ideal ).


 Diet pada anoreksia nervosa dan bulimia nervosa

Individu yang mengalami anoreksia nervosa memerlukan hingga 70-100 kkal/kg BB perhari untuk meningkatkan berat badan (american psychiatric  association,2000 ). Namun demikian, karena resiko sindrome pemberian makan kembali, asupan energi sebaiknya ditingkatkan secara bertahap yaitu sekitar 200 kkal/hari selama satu minggu.  Terapi pemberian makan kembali adalah mencapai asupan energi 2500 kkal/hari selama satu minggu terlepas dari perubahaan berat badan hal ini disertai dengan peningkatan menjadi 3500 kkal/hari pada minggu berikutnya. Setelah itu asupan energi disesuaiikan untuk mencapai laju peningkatan BB sedikitnya 0,9 kg/minggu. Jika pasien tidak mengalami peningkatan BB minimum 0,9 kg/minggu setelah 2 minggu dianjurkan terapi rawat inap, tirah baring atau pemberian makan melalui slang nasogastrik.











Comments

Popular posts from this blog

PENEMUAN MINERAL

MAKANAN ASIA TENGGARA

LANGKAH-LANGKAH MENGADAKAN PENYULUHAN KESEHATAN