JENIS -JENIS PERTUMBUHAN PADA MANUSIA

Image
  Jenis – jenis Pertumbuhan Pada dasarnya, jenis pertumbuhan dapat dibagi menjadi dua, yaitu pertumbuhan yang bersifat linier dan pertumubuhan massa jaringan. Dari sudut pandang antropometri, kedua jenis pertumbuhan ini mempunyai arti yang berbeda. Pertumbuhan linier menggambarkan  status gizi yang dihubungkan pada masa lampau dan pertumbuhan masa jaringan menggambarkan status gizi yang dihubungkan pada masa sekarang saat pengukuran. Pertumbuhan linier Bentuk ukuran linier adalah ukuran yang berhubungan dengan panjang badan, lingkar dada, dan lingkar kepala. Ukuran linier yang rendah biasanya menunjukan keadaan gizi yang kurang akibat kekurangan energi dan protein yang diderita waktu lampau. Ukuran linier yang paling sering digunakan adalah tinggi atau panjang badan.   Pertumbuhan masa jaringan Bentuk dan ukuran masa jaringan adalah masa tubuh. contoh ukuran massa jaringan adalah berat badan, lingkar lengan atas (LILA), dan tebal lemak bawah kulit. Apabila ukuran ini rendah

UPAYA MEMPERBAIKI KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT PADA TUBUH MANUSIA


Keseimbangan cairan dan elektrolit pada tubuh manusia

Percobaan, Elektro-Kimia, Laboratorium


Dalam keadaan normal,  jumlah cairan yang masuk ke tubuh sama banyaknya dengan yang di buang. Air dan elektrolit masuk ke tubuh dalam bentuk air minum, cairan, dan makanan-makanan lainnya. Air di buang tubuh melalaui ginjal dan air kencing, melalui kulit dalam bentuk keringat, melalui saluran pencernaan bersama kotoran, dan melalui paru-paru dalam bentuk uap air yang keluar bersama udara pernapasan. Elektrolit ikut terbuang melalui air kencing, keringat, dan kotoran. Kesanggupan tubuh mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit sungguh mengagumkan. Ginjal akan bertambah aktif bila cairan yang kita minum bertambah banyak, dan bila tubuh merasa kekurangan cairan. Misalnya sesudah berkeringat banyak, kita akan merasa haus, pertanda bahwa kita memerlukan tambahan cairan.

 

 Usaha memperbaiki keseimbangan cairan dan elektrolit

pada pasien merupakan hal yang sangat penting, karena baik kekurangan maupun kelebihan zat-zat itu akan membawa akibat yang lebih parah. Dehidrasi atau berkurangnya cairan tubuh ada dua macam. Pertama, kekurangan air seperti yang terjadi pada pelaut yang terdampar akibat kapalnya pecah. Dehidrasi jenis ini akan menyebabkan rasa haus, demam, dan gangguan mental. Kedua, dehidrasi yang sering terjadi pada bayi dan penderita-penderita yang tidak berdaya, misalnya orang tua dan orang yang tidak sadar, yang tidak mendapatkan cairan dalam jumlah yang  mencukupi. Dalam hal ini kekurangan utamanya adalah zat garam (natrium). Dehidrasi jenis kedua ini biasanya di sebabkan kehilangan cairan tubuh dalam jumlah besar, misalnya karena muntah-muntah atau mencret-mencret. Kulit penderita akan mengerut, tekanan darah menurun, dan otot-ototnya melemah. Dalam hal ini rasa haus tidak timbul.

       Pada keadaan shok, denyut nadi sangat cepat, kulit lembap, volume darah yang beredar menyusut, dan tekan darah sangat sangat rendah. Penyebab shok yang tersering adalah perdarahan dan kekurangan zat garam. Zat garam (natrium) menyusut sehabis banyak berkeringat. Keadaan ini tidak dapat di perbaiki hanya dengan minum air. Bila tidak segera di perbaiki, keadaan ini akan menyebabkan kejang otot, kehilangan tenaga, letih, dan pingsan. Ini terjadi misalnya pada orang yang pergi dari daerah dingin ke daerah panas, dan pada mereka yang bekerja di udara yang sangat panas. Keadaan ini dapat di perbaiki dengan memberikan minuman larut encer NaCI atau tablet garam, sampai tubuhnya dapat menyesuaikan diri dengan kondisi sekitar.

       Kelebihan natrium terjadi pada kegagalan ginjal, juga bila terlalu banyak larutan NaCI yang di berikan melalui infus intravenus. Kalium merupakan elektrolit penting yang lain. Kekurangan kalium terjadi pada beberapa keadaan, misalnya muntah-muntah kehilangan cairan karena ileostomi, dan setelah mendapat obat diuretika (pemercepat kencing), kecuali bila di sertai pemberian kalium.  Keracunan air dapat terjadi pada penderita yang terlalu banyak mendapat air tanpa pemberian natrium, misalnya hanya glukosa dan air, sedangkan penderita tersebut tidak mampu membuang kelebihan air tersebut. Kadar natrium dalam darah akan sangat menyusut (sering di kacaukan dengan keadaan kurang natrium), dan penderita menjadi kacau dan kejang-kejang.

Daftar keseimbangan cairan

Pentingnya catatan-catatan di atas merupakan prinsip utama yang mendasari pencatatan jumlah cairan yang masuk dan keluar pada seorang pasien bila di perlukan. Catatan tersebut tidak hanya menetukan keadaan kesehatan pasien, tetapi juga menentukan hidup matinya. Ini menentukan pentingnya perhitungan berdasarkan fakta tentang jumlah cairan yang masuk dalam bentuk minuman maupun makanan dan dalam bentuk pemberian cairan lainnya. Pengukuran jumlah cairan yang keluar juga sama pentingnya, termasuk pendarahan, cairan yang diisap keluar dari  lambung dan bronkus,  muntah dan diare, cairan yang terubah akibat kolostomi dan ileostomi, dan cairan yang keluar melalui luka, misalnya luka bakar, kecelakaan, dan pembedahan.

Comments

Popular posts from this blog

PENEMUAN MINERAL

MAKANAN ASIA TENGGARA

LANGKAH-LANGKAH MENGADAKAN PENYULUHAN KESEHATAN