PERTOLONGAN PERTAMA TERHADAP PASIEN CEDERA PADA KEPALA
- Get link
- X
- Other Apps
PERTOLONGAN PERTAMA TERHADAP PASIEN CEDERA PADA KEPALA
Cedera pada kepala terjadi pada 50 sampai 80 persen kecelakaan lalu lintas dan tidak ada cedera kepala yaang dapat di anggap ringan. Itu merupakan penyebab utama kematian muda. Kubah tengkorak, atau dasar tengkorak atau kedua-duanya dapat mengalami retak. Pertolongan pertama sangat di perlukan. Keadaan gegar otak hampir selalu terjadi seketika itu juga dan mungkin sedemikian sama sehingga tidak tampak bila di jumpai keadaan demikian, pasien harus selalu di rebahkan terlungkup (sikap koma) dengan kepala lebih rendah karena refleks batuk atau menelan akan mengilang sehingga perdarahan dari mulut, atau muntah yang keluar dari lambung atau usofagus, dapat mengalir keluar tanpa terisap masuk saluran udara.
Kalau pernapasan terhenti, saluran udara harus di bersihkan dan bila perlu
pernapasan buatan segera di berikan sampai datang pertolongan dokter. Perhatikan
kalau ada perubahan. Pada luka kepala, darah akan mengucur dan umumnya dapat di
kendalikan dengan segumpal kain yang di balut kuat di atas tempat perdarahan
(gunakan pembalut kasa) sampai pertolongan datang dan luka dapat di jahit.
Perdarahan intrakranial dapat terjadi ekstradural dan umumnya di perlukan
operasi, atau perdarahan dapat terjadi subdural.
Tingkat kesadaran. Seorang perawat harus
mengenali keadaan ini dan mencatat tahap kesadaran supaya dapat melaporkan
gejala kemunduran atau kemajuan. Perawat juga harus memahami cara pengamatan
dan perawatan pasien tak sadar. Cairan yang keluar dari telinga dan hidung dapat
berupa darah, tetapi mungkin juga cairan serebrospinal yang keluar akibat fraktur
(pecahnya) dasar tengkorak.
Keadaan pupil (manik mata) di
perhatikan,. Apakah membesar atau tidak sama besar antara mata kiri dan mata
kanan, bagaiman refleks terhadap cahaya dan adanya juling, akan merupakan
keterangan berharga bagi ahli bedah. Hal yang termasuk perlu di awasi adalah pengukuran
tekanan darah, suhu, denyut nadi dan
pernapasan secara teratur. Perhatikan pula keadaan kulit-seperti warna,
kehangatan, dan keringat-ejanan pasien-mungkin karena kandung kencing penuh
atau ingin mengosongkan isi perut-rasa nyeri atau sakit kepala, kegaduhan
pasien, perubahan dan kesukaran bicara, dan kesukaran menelan.
Kerusakan
pada isi tengkorak
Setiap bagian otak dapat mengalami cedera. Daerah
serebrum yang bila cedera dapat menimbulkan gangguan pada gerakan (korteks
motoris); gangguan sensibilitas (daerah sensibel). Gangguan pada fungsi mental
dan emosi bila lobus frontalis yang cedera, gangguan penglihatan bila lobus
oksipilitas, gangguan bicara, ingatan, dan pendengaran bila luka di lobus
temporal. Perlukaan pada kapsula interna mengakibatkan gangguan pada gerakan
dan sensibilitas. Saraf otak juga dapat terluka.
Peninggian tekanan intrakranial dapat di sebabkan perdarahan atau udema serebral.
Kedua-duanya dapat menimbulkan; Penekanan jaringan otak dengan hilangnya
kesadaran, denyut nadi keras, dan hipereksia, atau Iritasi jaringan otak bila
pasien gelisah, ada di seriontasi dan kekacauan.
Udema dapat di
obati dengan obat yang merangsang dehidrasi, seperti urea, atau manitol heksanitrat.
Komplikasi pada dada dapat terjadi,
yang memerlukan penyedotan faringeal dan dalam beberapa hal memerlukan
trakeotomi;
Sekuelae
yang menyusul cedera pada
kepala cukup banyak dan meliputi;
·
Paralisa
motorik dan sensorik
·
Cara
jalan yang goyah (sempoyongan)
·
Epilepsi
traumatik
·
Perubahan
kepribadian
Sinus-sinus udara yang dapat menjadi sasaran infeksi di sebut sinusitis,
yang mengalir dari hidung, karena adanya hubungan antara sinus dengan hidung. Infeksi sinus frontalis (etmoiditis)
yang terdapat di tulang dahi menyebabkan sakit kepala yang sangat, peninggian
suhu, dan rasa lesu. Sinis-sinus ini sangat dekat dengan lobus frontalis otak
dan ada kalanya dapat menimbulkan abses lobus frontalis. Fraktur basis
tengkorak dapat melibatkan sinus-sinus ini dengan akibat terjadinya kebocoran
cairan serebrospinal kalau dura mater robek.
Sinus maksilaris atau antrum highmore menempati ruang
dalam maksila. Sinus ini dapat terkena infeksi dari hidung atau dari gigi. Akan
timbul rasa nyeri di sekitar pipi dan gejala yang mirip dengan gejala pada
etmoiditis.
Mandibula
bisa fraktur pada cedera yang
mengenai muka, tetapi lebih sering lagi mengalami dislokasi kedepan karena
pukulan atau sewaktu menguap bila kepala mandibula tergelincir kedepan. Supaya
saluran udara pasien yang tak sadar tetap bersih, yang perlu di lakukan
hanyalah menaruh jari-jari di belakang rahang dan membukakannya untuk
menghindari lidah menempel pada dinding belakang langit-langit sehingga membuat
obstruksi. Hal ini dapat di coba pada diri sendiri dan semua perawat harus
terampil dalam tindakakan pertolongan sederhana ini. Tetapi hendaknya selalu
berhati-hati kalau menghadapi pasien
dengan fraktur pada mandibula.
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment